Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jual Organ Tubuh Jenazah, Mantan Pemilik Rumah Duka Colorado Dihukum 20 Tahun

Kompas.com - 04/01/2023, 18:01 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

MONTROSE, KOMPAS.com - Seorang mantan pemilik rumah duka di Colorado dijatuhi hukuman 20 tahun penjara federal pada Selasa (3/1/2023) karena menipu kerabat dari jenazah yang dikirim ke rumah duka tersebut dengan membedah 560 jenazah dan menjual organ tubuh tersebut tanpa izin.

Megan Hess (46) mengaku bersalah atas penipuan yang dia lakukan pada Juli. Dia mengoperasikan rumah duka, Sunset Mesa, dan entitas bagian tubuh, Donor Services, dari gedung yang sama di Montrose, Colorado. Hukuman selama 20 tahun adalah hukuman maksimum yang diperbolehkan menurut undang-undang Amerika Serikat (AS).

Ibunya yang berusia 69 tahun, Shirley Koch, juga mengaku bersalah karena telah melakukan penipuan. Ia dijatuhi hukuman 15 tahun penjara karena peran sentralnya, yaitu memotong bagian tubuh jenazah, menurut catatan pengadilan.

Baca juga: New York Legalkan Jenazah Manusia Dijadikan Kompos, Begini Sistem Kerjanya

"Hess dan Koch kadang-kadang menggunakan rumah duka mereka untuk mencuri tubuh dan organ dengan menggunakan formulir donor palsu," kata jaksa Tim Neff dalam pengajuan pengadilan.

"Perilaku Hess dan Koch menyebabkan rasa sakit emosional yang luar biasa bagi keluarga dan kerabat terdeka," sambung Neff.

Kasus federal tersebut dipicu oleh serangkaian investigasi Reuters pada 2016-2018 tentang praktik penjualan bagian tubuh di AS, suatu industri yang hampir tidak diatur di negara tersebut.

Mantan pekerja mengatakan kepada Reuters bahwa Hess dan Koch melakukan pemotongan jenazah tanpa izin, dan beberapa minggu setelah sebuah berita diterbitkan pada 2018, FBI menggerebek bisnis tersebut.

Dalam pengajuan mereka, jaksa menekankan "sifat mengerikan" dari kasus Hess dan menggambarkannya sebagai salah satu kasus bagian tubuh paling signifikan dalam sejarah AS baru-baru ini.

Baca juga: Paus Benediktus XVI Meninggal, Jenazah Disemayamkan 3 Hari di Basilika Santo Petrus

"Ini adalah kasus yang paling menguras emosi yang pernah saya alami," kata Hakim Distrik AS Christine M Arguello dalam sidang yang digelar pada Selasa di Grand Junction, Colorado.

Hakim memerintahkan agar Hess dan Koch segera dibui.

Pengacara Hess mengatakan dia telah difitnah secara tidak adil karena disebut sebagai "penyihir", "monster", dan "hantu", padahal dia adalah "manusia yang hancur" yang perilakunya dapat dikaitkan dengan cedera otak traumatis pada usia 18 tahun. Hess menolak untuk berbicara dengan hakim dalam sidang yang digelar pada Selasa.

Koch memberi tahu hakim bahwa dia menyesal dan bertanggung jawab atas tindakannya.

26 korban menggambarkan kengerian mereka saat mengetahui apa yang terjadi pada orang yang mereka cintai.

Baca juga: Jenazah Korban Covid-19 Menumpuk di Rumah Duka dan RS China, Puluhan Dikremasi Diam-diam

Menjual organ tubuh seperti jantung, ginjal, dan tendon untuk transplantasi adalah termasuk dalam perbuatan illegal menurut regulasi AS. Organ-organ tersebut, berdasarkan UU, harus disumbangkan.

Namun, menjual bagian tubuh seperti kepala, lengan, dan tulang punggung – yang dilakukan Hess – untuk digunakan dalam penelitian atau pendidikan tidak diatur oleh undang-undang federal.

Hess melakukan kejahatan, kata jaksa, ketika dia menipu kerabat almarhum dengan berbohong tentang kremasi dan dengan membedah mayat dan menjualnya tanpa izin.

Perusahaan pelatihan bedah dan perusahaan lain yang membeli lengan, kaki, kepala, dan torso dari Hess tidak tahu bahwa barang-barang itu diperoleh secara curang, kata jaksa penuntut.

Di rumah duka miliknya, Hess mengenakan biaya hingga 1.000 dollar AS untuk kremasi yang sebenarnya tidak pernah terjadi, kata jaksa penuntut, dan dia menawarkan kremasi gratis kepada orang lain dengan imbalan sumbangan tubuh.

Jaksa mengatakan dia berbohong kepada lebih dari 200 keluarga, yang menerima abu kremasi dari tempat sampah yang dicampur dengan sisa-sisa mayat yang berbeda.

Baca juga: Orangtua di Korea Selatan Simpan Jenazah Bayinya dalam Wadah Kimci Selama 3 Tahun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

[POPULER GLOBAL] Lampu Lalin Unta | Thailand SIta 1 Ton Meth Kristal

[POPULER GLOBAL] Lampu Lalin Unta | Thailand SIta 1 Ton Meth Kristal

Global
Rangkuman Hari Ke-810 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran 30 Kota | Apartemen Roboh

Rangkuman Hari Ke-810 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran 30 Kota | Apartemen Roboh

Global
Ukraina Serang Fasilitas Energi Rusia Dekat Perbatasan

Ukraina Serang Fasilitas Energi Rusia Dekat Perbatasan

Global
Kampanye Keselamatan Lalu Lintas, Perancis Gaungkan Slogan 'Berkendaralah Seperti Perempuan'

Kampanye Keselamatan Lalu Lintas, Perancis Gaungkan Slogan "Berkendaralah Seperti Perempuan"

Global
Rusia Gempur 30 Kota dan Desa di Ukraina, 5.762 Orang Mengungsi

Rusia Gempur 30 Kota dan Desa di Ukraina, 5.762 Orang Mengungsi

Global
Demonstrasi Pro-Palestina di Kampus-Kampus AS Bergulir ke Acara Wisuda

Demonstrasi Pro-Palestina di Kampus-Kampus AS Bergulir ke Acara Wisuda

Global
Afghanistan Kembali Dilanda Banjir Bandang, Korban Tewas 300 Lebih

Afghanistan Kembali Dilanda Banjir Bandang, Korban Tewas 300 Lebih

Global
Nasib Migran dan Pengungsi Afrika Sub-Sahara yang Terjebak di Tunisia

Nasib Migran dan Pengungsi Afrika Sub-Sahara yang Terjebak di Tunisia

Internasional
Hezbollah Klaim Serangan yang Lukai 4 Tentara Israel

Hezbollah Klaim Serangan yang Lukai 4 Tentara Israel

Global
Momen Polisi New York Tak Sengaja Semprotkan Merica ke Muka Sendiri Saat Bubarkan Protes Pro-Palestina

Momen Polisi New York Tak Sengaja Semprotkan Merica ke Muka Sendiri Saat Bubarkan Protes Pro-Palestina

Global
Manusia Pertama Penerima Transplantasi Ginjal Babi, Meninggal

Manusia Pertama Penerima Transplantasi Ginjal Babi, Meninggal

Global
Saat Anak-anak Gaza Tetap Bersemangat Belajar di Tengah Perang yang Menghancurkan...

Saat Anak-anak Gaza Tetap Bersemangat Belajar di Tengah Perang yang Menghancurkan...

Global
9 Mei, Hari Rusia Memperingati Kemenangan Soviet atas Nazi Jerman

9 Mei, Hari Rusia Memperingati Kemenangan Soviet atas Nazi Jerman

Internasional
Israel Buka Penyeberangan Baru ke Gaza Utara untuk Jalur Bantuan

Israel Buka Penyeberangan Baru ke Gaza Utara untuk Jalur Bantuan

Global
Sebut China Bangun Pulau Buatan di Laut China Selatan, Filipina Kerahkan Kapal

Sebut China Bangun Pulau Buatan di Laut China Selatan, Filipina Kerahkan Kapal

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com