Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Tengah Ledakan Kasus Covid-19, Komisi Kesehatan China Setop Umumkan Data Harian

Kompas.com - 25/12/2022, 15:29 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

BEIJING, KOMPAS.com – Komisi Kesehatan Nasional China (NHC) berhenti merilis data Covid-19 harian, termasuk kasus dan kematian, mulai Minggu (25/12/2022).

Pengumuman tersebut disampaikan di tengah ledakan infeksi Covid-19 setelah pelonggaran pembatasan yang ketat secara tiba-tiba, sebagaimana dilansir Reuters.

“Informasi Covid yang relevan akan diterbitkan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) China untuk referensi dan penelitian,” kata NHC dalam sebuah pernyataan.

Baca juga: Kota Qingdao di China Temukan 530.000 Kasus Covid-19 Baru Per Hari

Akan tetapi, NHC tidak menyebutkan alasan perubahan atau seberapa sering CDC China akan memperbarui informasi Covid-19.

Terlepas dari rekor ledakan infeksi, NHC telah melaporkan tidak ada kematian akibat Covid-19 secara nasional selama empat hari berturut-turut sebelum menghentikan rilis data.

China mempersempit definisinya untuk melaporkan kematian akibat Covid-19. “Negeri Panda” hanya kini hanya memasukkan kematian akibat Covid-19 berdasarkan pneumonia atau gagal napas.

Perusahaan data kesehatan yang berbasis di Inggris, Airfinity, pekan lalu memperkirakan China mengalami lebih dari satu juta kasus Covid-19 dan 5.000 kematian setiap hari.

Baca juga: Cerita Warga China Hidup Setelah Pemerintah Longgarkan Aturan Covid-19

Setelah kasus Covid-19 harian melonjak pada akhir November, NHC pada bulan ini berhenti melaporkan infeksi tanpa gejala, sehingga mempersulit pelacakan kasus.

Selain China, AS juga jarang melaporkan kasus Covid-19. Washington berubah dari pembaruan harian menjadi mingguan, mengutip kebutuhan untuk mengurangi beban pelaporan di daerah setempat.

Sejauh ini, WHO belum menerima data dari China tentang kasus rawat inap Covid-19 baru sejak Beijing melonggarkan pembatasannya.

WHO mengatakan, adanya kesenjangan data mungkin disebabkan oleh pihak berwenang yang kesulitan untuk menghitung kasus di negara terpadat di dunia itu.

Baca juga: India Waspada Lonjakan Covid-19 China, Kembali Minta Warganya Pakai Masker dan Tes Acak Pendatang Internasional

Beberapa model dan laporan dalam beberapa hari terakhir memperkirakan 2 juta kematian akibat Covid-19 ketika virus corona menyebar ke bagian pedesaan China.

Kondisi tersebut mengancam akan menyerang populasi lansia yang paling rentan dan mereka yang tidak divaksinasi.

Sistem perawatan kesehatan di China juga berada di bawah tekanan yang sangat besar.

Para tenaga kesehatan diminta untuk bekerja saat sakit dan bahkan pensiunan di komunitas pedesaan dipekerjakan kembali untuk membantu di akar rumput.

Baca juga: Covid-19 di China: Kasus Melonjak, Rumah Sakit Mulai Penuh

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Global
AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

Global
9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

Global
Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com