Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jenazah Korban Covid-19 Menumpuk di Rumah Duka dan RS China, Puluhan Dikremasi Diam-diam

Kompas.com - 21/12/2022, 11:31 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Komisi Kesehatan Nasional China melaporkan ada 5.237 kematian akibat Covid-19 dan 380.453 kasus dalam tiga tahun terakhir. Jumlah tersebut jauh lebih rendah dibandingkan negara-negara besar lainnya.

Baca juga: Infeksi Covid-19 China Melonjak, Sekolah di Shanghai Diperintahkan Kembali ke Kelas Daring

Ramai di media sosial China

Pada Senin, pengumuman dua kematian akibat Covid-19 yang disampaikan pemerintah China dengan cepat menjadi topik trending teratas di Weibo, platform media sosial di China yang mirip Twitter.

“Apa gunanya statistik yang tidak lengkap?” tanya seorang akun Weibo.

“Bukankah ini menipu publik?” tulis yang lain.

Di Beijing, ketakutan akan menyebarnya Covid-19 membuat jalan-jalan kosong. Panic buying dilaporkan terjadi, membuat stok obat-obatan di apotek kosong.

Baca juga: Kondisi Beijing Setelah Pembatasan Covid-19 Berakhir

“Menurut saya 60-70 persen kolega saya terinfeksi saat ini,” kata Liu, seorang pekerja kantin universitas berusia 37 tahun di Beijing, kepada Reuters.

Salah satu ahli epidemiologi terkemuka China, Wu Zunyou, pada akhir pekan memperingatkan bahwa “Negeri Panda” menghadapi gelombang pertama dari tiga gelombang yang akan terjadi.

Wu mengatakan gelombang saat ini akan berlangsung hingga pertengahan Januari dan terutama akan terjadi di sejumlah China.

Gelombang pertama tersebut akan memicu gelombang kedua hingga pertengahan Februari saat perayaan Tahun Baru Imlek.

Puncak ketiga akan terjadi dari akhir Februari hingga pertengahan Maret karena mereka yang terinfeksi dari kampung halaman kembali ke tempat kerja mereka.

Baca juga: Tak Butuh Bantuan AS Tangani Covid-19, China Yakin Bisa Atasi Sendiri

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Israel Serang Rafah | Serangan Drone Terjauh Ukraina

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Israel Serang Rafah | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com