Gambar dan rekaman yang dibagikan oleh angkatan laut di Twitter menunjukkan puluhan orang yang selamat dibungkus selimut dan dibawa ke rumah sakit.
Beberapa juga dibawa dari kapal penyelamat dengan tandu.
View this post on Instagram
HTMS Sukhothai, sebuah korvet sepanjang 76 meter, sedang melakukan patroli rutin di hari kedua di lepas pantai tenggara Thailand ketika terjebak dalam badai pada Minggu (18/12/2022) malam.
Baca juga: Semua Biksunya Ketahuan Pakai Narkoba Setelah Tes Urine, Kuil di Thailand sampai Kosong
Angkatan Laut Thailand mengatakan air membanjiri lambungnya dan kemudian ruang listrik, sehingga memutus aliran listrik.
Gambar-gambar dramatis yang diunggah di akun Twitter angkatan laut menunjukkan kapal miring ke sisi kanan, sebelum kapal tenggelam sekitar pukul 23.30 waktu setempat pada Minggu (18/12/2022).
Kapal angkatan laut lainnya segera disiagakan dan dikirim untuk membantu, tetapi hanya fregat HTMS Kraburi yang mencapai kapal sebelum tenggelam, sekitar 32 kilometer sebelah timur Bang Saphan di provinsi Prachuap Khiri Khan.
Belum diketahui apa yang menyebabkan kapal tersebut kebanjiran, membuat kapal miring hingga memaksa para pelaut terjun ke air.
Angkatan Laut Thailand mengatakan ini adalah pertama kalinya pihaknya kehilangan kapal dalam keadaan seperti itu.
Kapal perang itu ditugaskan pada 1987 dan dibangun di Amerika Serikat (AS) oleh perusahaan pembuat kapal lokal, kata US Naval Institute.
Baca juga: Duduk Perkara Singapura Daftarkan Kebaya ke UNESCO bersama Malaysia, Brunei, dan Thailand