Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Twitter Tangguhkan Akun Para Jurnalis yang Meliput Elon Musk

Kompas.com - 16/12/2022, 11:28 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

SAN FRANCISCO, KOMPAS.com - Twitter menangguhkan akun lebih dari setengah lusin jurnalis yang telah menulis tentang perusahaan dan pemilik barunya Elon Musk pada Kamis (15/12/2022).

Beberapa jurnalis men-tweet tentang tindakan Twitter menutup akun @ElonJet yang melacak penerbangan jet pribadi miliarder itu.

Twitter tidak mengatakan mengapa akun jurnalis itu ditangguhkan.

Baca juga: Akun Pemuda AS yang Lacak Pesawat Pribadi Elon Musk Ditangguhkan oleh Twitter

"Tidak ada yang mengatakan kebebasan berbicara seperti menangguhkan jurnalis yang meliput Anda," kata Sarah Reese Jones dari situs web komentar berita PoliticusUSA berkmentar di Twitter tentang penangguhan tersebut.

Twitter dilaporkan telah menangguhkan akun sejumlah reporter termasuk dari CNN, The New York Times, dan The Washington Post, serta jurnalis independen.

Akun untuk pesaing Twitter, Mastodon juga telah ditangguhkan, menurut sebuah laporan oleh NBCNews.

Musk pada Rabu (14/12/2022) men-tweet bahwa sebuah mobil di Los Angeles yang membawa salah satu anaknya diikuti oleh "penguntit gila" dan tampaknya menyalahkan pelacakan jetnya atas dugaan insiden ini.

Dalam tweet tersebut, dia mengatakan tindakan hukum sedang diambil terhadap orang yang menjalankan ElonJet.

Akun Twitter yang melacak penerbangan jet pribadi Musk ditutup pada Rabu meskipun dia seringkali menggaungkan “kebebasan berbicara”.

"Sepertinya @ElonJet ditangguhkan," tweet pencipta Jack Sweeney dari akun @JxckSweeney pribadinya, yang kemudian juga ditangguhkan.

Baca juga: Elon Musk Bukan Lagi Orang Terkaya di Dunia Setelah Beli Twitter dan Saham Teslanya Anjlok

Twitter kemudian mengirimkan kabar bahwa mereka memperbarui kebijakannya untuk melarang tweet, dalam banyak kasus, memberikan lokasi seseorang secara real time.

"Setiap akun yang melakukan doxxing info lokasi real-time siapa pun akan ditangguhkan, karena itu merupakan pelanggaran keamanan fisik," kata Musk dalam sebuah tweet.

"Ini termasuk memposting tautan ke situs dengan info lokasi real-time," tambahnya, sebagaimana dikutip dari AFP.

Doxxing mengacu pada pengungkapan informasi pengenal seperti alamat rumah atau nomor telepon secara online, biasanya untuk menargetkan seseorang untuk disalahgunakan.

Tweet yang membagikan lokasi seseorang yang "tidak pada hari yang sama" diizinkan di bawah kebijakan yang diubah, seperti halnya posting tentang berada di acara publik seperti konser, kata Twitter.

Sweeney telah menarik perhatian dengan akun Twitter-nya yang melacak pergerakan pesawat Musk dan bahkan menolak tawaran Musk sebesar 5.000 dollar AS untuk menutup @ElonJet, yang memiliki ratusan ribu pengikut.

Baca juga: Presiden Perancis Diskusi dengan Elon Musk, Bahas Kebijakan Platform

Musk telah mengumumkan kepada publik bahwa dia tidak akan menyentuh akun tersebut setelah membeli Twitter dalam kesepakatan senilai 44 miliar dollar AS sebagai bagian dari komitmennya untuk kebebasan berbicara di platform tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com