JAKARTA, KOMPAS.com – Arab Saudi dilaporkan memborong persenjataan dari China senilai 4 miliar dollar AS atau sekitar Rp 62 triliun.
South China Morning Post melaporkan, kesepakatan tersebut terjalin dalam pameran dirgantara bertajuk Airshow China 2022 di Zhuhai pada November.
Beberapa persenjataan yang dilaporkan dibeli Arab Saudi dari China seperti drone CH-4, TB001, rudal balistik anti-kapal YJ-21, dan sistem anti-drone Silent Hunter.
Baca juga: Xi Jinping Tiba di Arab Saudi, Akan Bertemu Raja Salman dan Pangeran MBS
Sebelumnya, Arab Saudi sudah membeli drone pengintai CH-4 buatan China dan digunakan dalam memerangi pemberontak Houthi di Yaman dan medan perang besar lainnya.
Sementara di China, CH-4 digunakan oleh Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) dalam patrolinya di dekat Taiwan.
Mantan instruktur PLA Song Zhongping mengatakan kepada South China Morning Post bahwa pembelian drone China oleh Arab Saudi tidak mengejutkan.
Akan tetapi, dia mempertanyakan penjualan rudal balistik anti-kapal YJ-21 dengan jangkauan diyakini lebih dari 1.000 Kilometer (Km).
Baca juga: Kancah Musik Elektronik Arab Saudi: Meledak Tak Terbendung, Akhiri Era Konservatif
Pasalnya, Song mengatakan bahwa China terikat dengan aturan dalam negeri mengenai kontrol teknologi rudal yang melarang ekspor rudal dengan jangkauan lebih dari 300 Km.
“Tapi yang pasti kemampuan senjata yang diekspor China ke Arab Saudi menjadi semakin tinggi,” katanya.
Sementara itu, Tactical Report menyebutkan bahwa Kementerian Pertahanan Saudi mengonfirmasi sebagian besar pembelian persenjataan dari China senilai 4 miliar dollar AS atau sekitar Rp 62 triliun.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.