Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Xi Jinping Tiba di Arab Saudi, Akan Bertemu Raja Salman dan Pangeran MBS

Kompas.com - 07/12/2022, 10:36 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

RIYADH, KOMPAS.com - Presiden China Xi Jinping tiba di Arab Saudi pada Rabu (7/12/2022) untuk pertemuan tiga hari dengan para pemimpin regional yang kemungkinan besar berfokus pada energi.

Perjalanan ke luar negeri tersebut merupakan yang ketiga bagi Xi sejak pandemi Covid-19 dimulai pada 2020, dan yang pertama ke Arab Saudi sejak 2016.

Arab Saudi adalah salah satu negara pengekspor minyak mentah terbesar dunia.

Baca juga: Xi Jinping, Zelensky dan Para Pemrotes Iran Masuk Nominasi Time Person of The Year 2022

Xi kemungkinan akan melakukan pertemuan bilateral dengan Raja Salman dan Putra Mahkota Mohammed bin Salman.

Selain itu, Presiden China diagendakan akan menghadiri KTT dengan enam anggota Dewan Kerjasama Teluk dan KTT China-Arab yang lebih luas, menurut laporan media Pemerintah Saudi.

Pasar minyak diprediksi menjadi agenda utama untuk pembicaraan antara China dan Arab Saudi, terutama mengingat gejolak yang dialami pasar sejak Rusia menginvasi Ukraina pada Februari.

Baca juga: Xi Jinping, Resesi, dan Demokrasi

China adalah konsumen minyak mentah terbesar dunia.

sebagaimana dikutip dari Kantor berita AFP, negara G7 dan Uni Eropa pada Jumat (2/12/2022) menyetujui batas harga 60 dollar AS per barel minyak Rusia dalam upaya untuk menolak sumber daya perang Kremlin, menyuntikkan ketidakpastian lebih lanjut ke pasar.

Pada Minggu (4/12/2022), kartel minyak OPEC+ yang dipimpin bersama oleh Arab Saudi dan Rusia memilih untuk mempertahankan pemotongan produksi sebesar dua juta barel per hari yang disetujui pada Oktober.

Pejabat Saudi dan China hanya memberikan sedikit informasi tentang agenda tersebut.

Namun, Ali Shihabi, seorang analis Saudi yang dekat dengan pemerintah, mempredikasi sejumlah perjanjian akan ditandatangani.

Di luar energi, para analis mengatakan para pemimpin dari kedua negara kemungkinan akan membahas kesepakatan potensial yang dapat membuat perusahaan China menjadi lebih terlibat dalam proyek-proyek besar sebagai inti dari visi Pangeran Mohammed untuk mendiversifikasi ekonomi Saudi dari minyak.

Proyek-proyek itu termasuk megacity futuristik senilai 500 miliar dollar AS yang dikenal sebagai NEOM, yang disebut kota kognitif yang akan sangat bergantung pada pengenalan wajah dan teknologi pengawasan.

Baca juga: Xi Jinping Tetap Ogah Terima Vaksin dari Barat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com