WASHINGTON DC, KOMPAS.com - TikTok menghadapi beberapa tuntutan hukum dari negara bagian Indiana di AS pada Rabu (7/12/2022), yang menuduhnya membuat klaim palsu tentang keamanan aplikasi milik China itu untuk anak-anak.
Dilansir dari The Hill, ancaman hukum datang ketika masalah meningkat untuk TikTok di Amerika Serikat, dengan berbagai tuduhan bahwa aplikasi yang sangat populer itu adalah ancaman keamanan nasional dan saluran untuk memata-matai oleh China.
"Aplikasi TikTok adalah ancaman jahat dan mengancam yang ditujukan kepada konsumen Indiana yang tidak curiga oleh perusahaan China yang tahu betul bahaya yang ditimbulkannya pada pengguna," kata Jaksa Agung Todd Rokita.
Baca juga: Arahan Darurat Gubenur Maryland AS Larang Penggunaan TikTok
Gugatan itu mengatakan algoritma TikTok menyajikan konten berlimpah yang menggambarkan alkohol, tembakau, dan obat-obatan; konten seksual, ketelanjangan, dan tema sugestif kepada pengguna berusia 13 tahun.
Negara bagian juga menggugat TikTok karena diduga menipu pelanggan agar percaya bahwa himpunan data dan informasi pribadi yang sangat sensitif dilindungi dari pemerintah China.
Dalam sebuah pernyataan, juru bicara TikTok tidak mengomentari secara khusus kasus tersebut tetapi mengatakan bahwa keselamatan, privasi, dan keamanan komunitas kami adalah prioritas utama kami.
Baca juga: Penjelajah Waktu yang Viral di TikTok Sebut Alien akan Muncul Bulan Ini
"Kami membangun kesejahteraan remaja ke dalam kebijakan kami, membatasi fitur berdasarkan usia, memberdayakan orang tua dengan alat dan sumber daya, dan terus berinvestasi dalam cara baru untuk menikmati konten berdasarkan kesesuaian usia atau kenyamanan keluarga," kata perusahaan tersebut.
TikTok menghadapi oposisi yang berkembang di Amerika Serikat, dengan beberapa negara bagian dan militer AS melarang penggunaannya pada perangkat pemerintah.
Texas pada hari Rabu menjadi negara bagian terbaru yang melakukannya, menyerukan tindakan agresif terhadap TikTok.
Aplikasi yang sangat populer itu sering dipilih karena dugaan hubungannya dengan pemerintah Beijing dengan kekhawatiran bahwa China dapat menggunakan data TikTok untuk melacak dan memaksa pengguna di seluruh dunia.
Baca juga: Staf TikTok di China Bisa Mendapat Akses Data ke Pengguna Eropa#
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.