Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Khawatir China, AS Tingkatkan Kehadiran Militer di Australia, Undang Jepang

Kompas.com - 07/12/2022, 13:31 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

WASHINGTON DC, KOMPAS.comAS akan meningkatkan kehadiran militernya di Australia sekaligus mengundang Jepang di “Negeri Kanguru”.

Pengumuman tersebut disampaikan Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin pada Selasa (6/12/2022) di tengah kekhawatiran Washington yang semakin meningkat tentang China.

Austin mengatakan hal tersebut bersama Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken saat mereka menjamu rekan-rekan Australia mereka di Kantor Kementerian Luar Negeri AS.

Baca juga: AS dan Australia Undang Jepang untuk Tingkatkan Rotasi Pasukan

Peningkatan kehadiran militer AS di Australia akan mencakup peningkatan rotasi pasukan udara, darat, dan laut yang juga mencakup gugus tugas bomber serta jet tempur.

Austin mengatakan, peningkatan tersebut akan memperluas logistik dan kerja sama lainnya dengan Australia, sebagaimana dilansir Anadolu Agency.

“Itu akan memperdalam interoperabilitas kami dan menciptakan kemampuan yang lebih gesit dan tangguh,” kata Austin.

“Kami juga akan terus mencari cara untuk lebih mengintegrasikan basis industri pertahanan kami di tahun-tahun mendatang,” sambung Austin.

Baca juga: Australia Tawarkan Hadiah Rp 10,5 Miliar bagi Pemberi Informasi Pengeboman Konsulat Israel

Detail pasti tentang peningkatan kehadiran pasukan AS di Australia, termasuk jumlahnya dan kapan akan dimulai, belum diselesaikan.

Hal-hal tersebut akan diumumkan di kemudian hari.

Austin menuturkan, Jepang telah diundang untuk berintegrasi ke dalam inisiatif postur kekuatan AS di Australia. Akan tetapi, dia tidak merinci lebih jauh.

Dia menuturkan, peningkatan kerja sama pertahanan antara Washington dan Canberra tak lepas dari meningkatnya pengaruh China.

Baca juga: Masyarakat Adat Australia Menang Pertarungan Hukum Lawan Proyek Gas Laut Timor

Menurut Austin, Beijing terlibat dalam tindakan berbahaya dan koersif di seluruh Indo-Pasifik.

Sementara itu, Blinken menuturkan bahwa AS dan Australia sepakat mengenai perlunya mengelola hubungan dengan China secara bertanggung jawab.

“Untuk memastikan bahwa persaingan tidak mengarah ke konflik dan untuk menemukan bidang kerja sama, seperti iklim, dan kesehatan global, yang akan membantu rakyat kita sendiri sebagai serta orang-orang di seluruh dunia,” tutur Blinken.

Tahun lalu, AS, Inggris, dan Australia menjalin pakta keamanan trilateral di mana salah satu kesepakatannya adalah memberi Canberra teknologi untuk menerjunkan kapal selam bertenaga nuklir.

Baca juga: UU Baru Australia Wajibkan Google dan Facebook Bayar ke Outlet Berita

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Serangan Roket dan Drone Rusia, 2 Warga Ukraina Tewas

Serangan Roket dan Drone Rusia, 2 Warga Ukraina Tewas

Global
Gencatan Senjata di Gaza Masih Bergantung Israel

Gencatan Senjata di Gaza Masih Bergantung Israel

Global
Balita Ini Sebut Ada Monster di Dinding Kamar, Ternyata Sarang 50.000 Lebah

Balita Ini Sebut Ada Monster di Dinding Kamar, Ternyata Sarang 50.000 Lebah

Global
Serang Wilayah Ukraina, Pesawat Tempur Rusia Ditembak Jatuh

Serang Wilayah Ukraina, Pesawat Tempur Rusia Ditembak Jatuh

Global
Remaja 16 Tahun di Australia Ditembak di Tempat setelah Lakukan Serangan Pisau

Remaja 16 Tahun di Australia Ditembak di Tempat setelah Lakukan Serangan Pisau

Global
Sempat Jadi Korban AI, Warren Buffett Beri Pesan Serius

Sempat Jadi Korban AI, Warren Buffett Beri Pesan Serius

Global
Kompetisi Band Metal Kembali Digelar di Jeddah

Kompetisi Band Metal Kembali Digelar di Jeddah

Global
Di KTT OKI Gambia, Menlu Retno: Negara Anggota OKI Berutang Kemerdekaan kepada Rakyat Palestina

Di KTT OKI Gambia, Menlu Retno: Negara Anggota OKI Berutang Kemerdekaan kepada Rakyat Palestina

Global
Warga Palestina Berharap Perang Berakhir, Tapi Pesimis Gencatan Senjata Cepat Terwujud

Warga Palestina Berharap Perang Berakhir, Tapi Pesimis Gencatan Senjata Cepat Terwujud

Global
Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Global
Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Global
Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Global
Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Global
China Luncurkan Chang'e-6 ke Sisi Jauh Bulan, Ini Misinya

China Luncurkan Chang'e-6 ke Sisi Jauh Bulan, Ini Misinya

Global
Rangkuman Terjadinya Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa di 8 Negara

Rangkuman Terjadinya Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa di 8 Negara

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com