Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anwar Ibrahim Umumkan Susunan Kabinet, Pilih Wakil PM dengan Gugatan Korupsi

Kompas.com - 03/12/2022, 12:15 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

PUTRAJAYA, KOMPAS.com - Dalam susunan kabinet yang baru, Malaysia untuk pertama kalinya memiliki dua wakil perdana menteri. Perdana Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim juga kembali ke posisi lamanya sebagai menteri keuangan.

Dalam susunan kabinet yang diumumkan Anwar, Jumat (2/12/2022), tokoh Barisan Nasional, Zahid Hamidi, mendapat posisi wakil PM, meski dihinggapi ragam gugatan korupsi.

Dia akan didampingi Fadillah Yusof, politisi kawakan Gabungan Parti Sarawak (GPS) yang pernah menjabat sebagai menteri senior di kabinet bekas PM Muhyiddin Yassin dan Ismail Sabri. GPS menjadi kekuatan terbesar kedua dalam koalisi bentukan Anwar.

Baca juga: PM Malaysia Anwar Ibrahim Dituduh Berhubungan dengan Israel, Tim Pengacara Siapkan Langkah Hukum

Dia berjanji merampingkan kabinet pemerintahan. Dari yang berjumlah 32 orang di pemerintahan lalu, kabinet yang baru kini cuma memiliki 28 posisi menteri.

Anwar sendiri tidak cuma bertindak sebagai kepala pemerintahan, tetapi juga ikut memegang posisi menteri keuangan.

"Kabinet ini adalah kabinet persatuan,” kata dia dalam sebuah jumpa pers. Para menteri akan dilantik secara resmi di Istana Negara pada Sabtu (3/12/2022) imbuhnya.

Baca juga: Gembira Anwar Ibrahim Jadi PM Malaysia, Kontraktor Ini Traktir Pengunjung Restoran selama Sepekan

Prioritas pemerintah

Usai memenangi Pemilu 2022 pada November, Anwar Ibrahim berjanji menempatkan biaya hidup sebagai prioritas utama. Dia mengatakan pemerintahannya akan segera mencari cara untuk membantu warga yang kelimpungan menghadapi lonjakan harga kebutuhan pokok.

Angka inflasi yang berada di level terendah sejak dua dekade terakhir ikut menghambat kenaikan upah. Situasinya belum akan membaik menyusul muramnya prospek ekonomi global yang tahun depan diprediksi melambat.

Investor dan pelaku usaha dikabarkan merespons positif pengumuman susunan kabinet pemerintahan yang baru. Hasil pemilu kali ini diharapkan mampu menghadirkan stabilitas di Kuala Lumpur, yang menyaksikan lengsernya tiga PM dalam tiga tahun terakhir.

Sebab itu keterlibatan Zahid Hamidi di pemerintahan dirasa riskan. Ragam kasus dugaan korupsi yang menjeratnya terutama bertolak belakang dengan kampanye antikorupsi yang digalang Anwar.

Baca juga: PM Anwar Ibrahim Beri Pesan Serius pada PNS Malaysia

Stabilitas politik

Kemenangan Pakatan Harapan yang merebut 82 dari 222 kursi pada pemilu silam mengembalikan Anwar Ibrahim ke peran lamanya sebagai arsitek ekonomi Malaysia. Di bawah Mahathir Mohamad, dia menjabat menteri keuangan sebelum diangkat sebagai calon pewaris takhta. Kareirnya mandek setelah berkonflik dengan Mahathir.

Demi memenangkan mandat eksekutif, Anwar menjalin koalisi dengan dua partai rival, Barisan Nasional dengan 30 kursi di parlemen dan GPS yang menguasai 23 kursi. Koalisi tersebut lalu diperkuat oleh sejumlah partai-partai kecil.

Adalah BN yang memecah kebuntuan dengan mengumumkan dukungan bagi Anwar, setelah koalisi Perikatan Nasional pimpinan Muhyiddin Yassin secara mengejutkan meraup 73 kursi di parlemen. Namun begitu, Anwar mengklaim bahwa mandatnya untuk memimpin pemerintahan baru tidak terbantahkan.

Baca juga: Sosok Pengawal PM Baru Malaysia Ini Sedang Viral di Negeri Jiran

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com