WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden AS Joe Biden meminta para pemimpin politik AS untuk mengecam anti-Semitisme.
Ini disampaikan Biden beberapa hari setelah Donald Trump menjamu seorang penyangkal Holocaust terkenal sekaligus rapper Kanye West.
Dilansir dari The Hill, minggu ini dia bahkan memuji Adolf Hitler.
Baca juga: Kanye West Tak Ragu Puji Hitler dan Nazi, Partai Republik Kelimpungan
Peringatan Biden datang pada saat meningkatnya kekhawatiran di Amerika Serikat atas normalisasi wacana anti-Semit.
Wacana ini semakin dikooptasi kelompok supremasi kulit putih yang semakin berani di bawah kepresidenan Trump.
"Saya hanya ingin memperjelas beberapa hal, Holocaust terjadi. Hitler adalah setan," cuit Biden.
"Dan alih-alih memberinya platform, para pemimpin politik kita harus menyerukan dan menolak anti-semitisme di mana pun ia bersembunyi," tambahnya.
"Diam adalah keharusan," pungkas Biden.
Baca juga: Rapper Kontroversial Kanye West Calonkan Diri jadi Presiden AS, Minta Trump jadi Wakilnya
Presiden AS berbicara sehari setelah West, yang sekarang menggunakan nama Ye, diboikot dari Twitter karena menghasut untuk melakukan kekerasan, menyusul sebuah postingan yang menunjukkan swastika Nazi bertautan dengan Bintang Daud.
Itu terjadi setelah wawancara yang tidak jelas dengan ahli teori konspirasi Alex Jones dan penyangkal Holocaust Nick Fuentes, di mana West, mengoceh tentang iblis, menyatakan cintanya pada Nazi dan menyatakan bahwa dia suka Hitler.
Gedung Putih sebelumnya mengecam Trump karena menjamu West dan Fuentes di resor Mar-a-Lago miliknya di Florida minggu lalu.
Baca juga: Keluarga George Floyd Berencana Gugat Kanye West, Ada Apa?
Menurut mantan presiden dari Partai Republik itu, West membawa serta beberapa teman tanpa diundang, salah satunya Fuentes, seorang supremasi kulit putih dan anti-Semit vokal yang saluran YouTube-nya ditangguhkan secara permanen pada tahun 2020 karena ujaran kebencian.
West telah berbicara secara terbuka tentang perjuangannya melawan penyakit mental, dan perilakunya yang tidak menentu telah menimbulkan kekhawatiran yang meningkat hingga membuat hubungan komersialnya runtuh satu per satu.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.