WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Pemimpin Partai Republik di Kongres AS telah menghapus tweet yang tampaknya menyatakan dukungan untuk Ye, seorang rapper yang sebelumnya dikenal sebagai Kanye West, setelah dia memuji Adolf Hitler dan Nazi.
Sejak Oktober, akun Twitter yang dijalankan oleh Partai Republik di komite kehakiman Dewan Perwakilan Rakyat memuat postingan samar yang berbunyi: “Kanye. Elon. Trump”.
Cuitan itu tampaknya mengeklaim Ye, pengusaha miliarder Elon Musk dan mantan presiden Donald Trump sebagai bagian dari mereka.
Baca juga: Rapper Kontroversial Kanye West Calonkan Diri jadi Presiden AS, Minta Trump jadi Wakilnya
Dilansir dari Guardian, sehari setelah tweet itu dikeluarkan, Ye, yang berkulit hitam, mengeluarkan postingan di Instagram di mana dia mengatakan akan melakukan "death con 3" pada orang-orang Yahudi.
Postingan itu sendiri saat ini telah dihapus.
Dia melanjutkan membuat pernyataan anti-semit dalam wawancara dan makan malam dengan Trump dan supremasi kulit putih Nick Fuentes di rumah mantan presiden Mar-a-Lago di Florida.
Tweet pendek Partai Republik tetap ada, sebelum akhirhya Ye mengungkapkan kekagumannya pada Hitler dan mendapat kecaman yang luas untuk disingkirkan secara diam-diam.
Baca juga: Keluarga George Floyd Berencana Gugat Kanye West, Ada Apa?
Dalam acara bersama Fuentes di InfoWars yang dibawakan oleh ahli teori konspirasi sayap kanan Alex Jones, rapper itu berkata bahwa dia melihat hal-hal baik tentang Hitler.
"Setiap manusia memiliki sesuatu yang berharga yang mereka bawa ke meja, terutama Hitler," ujarnya.
Bahkan Jones, mungkin untuk pertama kalinya, tampak tidak nyaman dan berkata: "Nazi adalah preman."
Ye bersikeras: “Tapi mereka juga melakukan hal-hal yang baik. Kita harus berhenti menghina Nazi sepanjang waktu.”
Baca juga: Nasib Tragis Kanye West di Pemilu Amerika: Hampir Nol Persen Suara, Mau Nyapres Lagi 2024
Kemudian dia menambahkan: "Saya suka orang Yahudi, tapi saya juga suka Nazi."
Hal ini pun makin menguatkan Ye sebagai sosok kontroversial. Partai Republik diduga akan menyingkirkannya sebelum makin menghancurkan elektabilitas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.