Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Iran Ditembak Mati Aparat Saat Rayakan Kekalahan dari AS di Piala Dunia Qatar

Kompas.com - 01/12/2022, 08:18 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber AFP

TEHERAN, KOMPAS.com - Seorang warga Iran ditembak mati oleh pasukan keamanan setelah merayakan kekalahan tim nasionalnya dari Amerika Serikat (AS) di Piala Dunia.

Iran tersingkir dari Piala Dunia Qatar oleh AS, yang juga musuh bebuyutannya, pada Selasa (29/11/2022) malam.

Kekalahan tersebut menimbulkan tanggapan beragam dari pendukung pro dan anti-rezim.

Banyak warga Iran menolak mendukung tim nasionalnya sendiri sebagai tanggapan atas tindakan keras pemerintah terhadap protes lebih dari dua bulan, yang dipicu oleh kematian Mahsa Amini dalam tahanan.

Baca juga: Piala Dunia: Iran Kalah dari AS, Warga Justru Gelar Perayaan

Warga Iran, atas nama Mehran Samak, kemudian ditembak mati setelah dia membunyikan klakson mobilnya di Bandar Anzali, kota di pantai Laut Kaspia barat laut Teheran, menurut Kelompok hak asasi pada Rabu (30/11/2022).

Mehran Samak (27 tahun) "menjadi sasaran langsung dan ditembak di kepala oleh pasukan keamanan... menyusul kekalahan tim nasional melawan Amerika", kata kelompok Hak Asasi Manusia Iran (IHR) yang berbasis di Oslo sebagaimana dilansir AFP.

Pusat Hak Asasi Manusia di Iran (CHRI) yang berbasis di New York juga melaporkan bahwa dia dibunuh oleh pasukan keamanan saat perayaan kekalahan itu.

Tidak ada komentar segera tentang insiden tersebut dari pihak berwenang Iran.

Fakta yang mengejutkan kemudian muncul, setelah gelandang internasional Iran Saeid Ezatolahi mengungkapkan bahwa dia mengenal Samak.

Anggota timnas Iran yang bermain di pertandingan melawan AS dan berasal dari Bandar Anzali itu kemudian mengunggah fotonya dengan korban, bersama di tim sepak bola remaja.

Baca juga: Pejabat Iran Akhirnya Mengaku Ratusan Orang Tewas dalam Kerusuhan Pasca-kematian Mahsa Amini

"Setelah kekalahan pahit tadi malam, berita meninggalnya Anda membakar hati saya," kata Ezatolahi di Instagram, yang menggambarkan Samak sebagai "rekan setim masa kecil".

Dia tidak mengomentari keadaan kematian temannya tetapi berkata: "Suatu hari topeng akan jatuh, kebenaran akan terungkap."

"Ini bukan yang pantas didapatkan kaum muda kita. Ini bukan yang pantas diterima bangsa kita," tambahnya.

Ezatolahi, yang kecewa dengan hasil pertandingn terakhir timnya di Piala Dunia Qatar, terlihat dihibur baik oleh rekan setimnya maupun para pemain AS setelah peluit akhir pertandingan berbunyi.

Pemakaman tegang

Tim Iran berada di bawah pengawasan ketat di Piala Dunia, di tengah laporan tekanan dari pihak berwenang untuk tidak menunjukkan dukungan terhadap protes.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Intel AS Sebut Putin Tidak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Intel AS Sebut Putin Tidak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Global
Sosok Subhash Kapoor, Terduga Pencuri Artefak Majapahit di New York

Sosok Subhash Kapoor, Terduga Pencuri Artefak Majapahit di New York

Global
Respons Cepat Emirates Airlines Tangani Kekhawatiran Penumpang Anak Tuai Pujian

Respons Cepat Emirates Airlines Tangani Kekhawatiran Penumpang Anak Tuai Pujian

Global
Anak Mahathir Bantah Diselidiki terkait Korupsi di Malaysia

Anak Mahathir Bantah Diselidiki terkait Korupsi di Malaysia

Global
Dramatis, Pilot Melamar Pramugari dalam Penerbangan Polandia

Dramatis, Pilot Melamar Pramugari dalam Penerbangan Polandia

Global
Menhan Rusia Ingin Negara Sekutunya di Asia Tingkatkan Latihan Militer

Menhan Rusia Ingin Negara Sekutunya di Asia Tingkatkan Latihan Militer

Global
Korea Utara Tuduh AS Politisasi Masalah HAM

Korea Utara Tuduh AS Politisasi Masalah HAM

Global
Rangkuman Hari Ke-794 Serangan Rusia ke Ukraina: Warga Latvia Diminta Siapkan Tempat Berlindung | IOC Bicara Rusia dan Israel

Rangkuman Hari Ke-794 Serangan Rusia ke Ukraina: Warga Latvia Diminta Siapkan Tempat Berlindung | IOC Bicara Rusia dan Israel

Global
 Hubungan Sesama Jenis di Irak Dapat Dihukum 15 Tahun Penjara

Hubungan Sesama Jenis di Irak Dapat Dihukum 15 Tahun Penjara

Global
Video Detik-detik Sopir Mobil Gagalkan Penjabretan di Pinggir Jalan, Pepet Motor Pelaku

Video Detik-detik Sopir Mobil Gagalkan Penjabretan di Pinggir Jalan, Pepet Motor Pelaku

Global
Afrika Selatan Peringati 30 Tahun Apartheid, Kemiskinan Masih Jadi Isu Utama

Afrika Selatan Peringati 30 Tahun Apartheid, Kemiskinan Masih Jadi Isu Utama

Global
Polisi Bubarkan Perkemahan dan Tangkap 192 Demonstran Pro-Palestina di 3 Kampus AS

Polisi Bubarkan Perkemahan dan Tangkap 192 Demonstran Pro-Palestina di 3 Kampus AS

Global
[UNIK GLOBAL] Perempuan 60 Tahun Menang Miss Buenos Aires | Diagnosis Penyakit 'Otak Cinta'

[UNIK GLOBAL] Perempuan 60 Tahun Menang Miss Buenos Aires | Diagnosis Penyakit "Otak Cinta"

Global
Hamas Rilis Video 2 Sandera yang Desak Pemerintah Israel Capai Kesepakatan

Hamas Rilis Video 2 Sandera yang Desak Pemerintah Israel Capai Kesepakatan

Global
Hezbollah Tembakkan Peluru Kendali ke Israel

Hezbollah Tembakkan Peluru Kendali ke Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com