Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/11/2022, 06:45 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber Reuters

TEHERAN, KOMPAS.com - Otoritas Iran pada Sabtu (27/11/2022) akhirnya membebaskan mantan pemain timnas Iran Voria Ghafouri yang sebelumnya ditahan karena mendukung protes anti-pemerintahan.

Selain Voria Ghafouri, Otoritas Iran juga dilaporkan telah membebaskan pembangkang terkemuka Hossein Ronaghi yang juga mendukung protes setelah kematian Mahsa Amini.

Penangkapan Ghafouri sendiri terjadi pada Kamis (24/11/2022). Dia adalag orang Kurdi yang telah berbicara mendukung protes anti-pemerintah Iran.

Baca juga: Piala Dunia: Pelatih AS Pastikan Laga Hidup-Mati Lawan Iran Tidak Berbau Politik

Penangkapan mantan pemain sepak bola tersebut telah memicu protes saat timnas Iran bermain di Piala Dunia Qatar.

Sementara, Ronaghi telah ditahan tak lama setelah protes dimulai pada pertengahan September lalu.

Setelah ditangkap, kekhawatiran tentang kesehatan Ronaghi semakin meningkat setelah dia melakukan mogok makan selama dua bulan.

"Voria Ghafouri dan Hossein Ronaghi dibebaskan dengan jaminan," kata kantor berita Fars Iran di akun media sosialnya.

Surat kabar Iran Shargh juga mengatakan bahwa Ghafouri telah dibebaskan setelah penangkapannya selama melakukan latihan pada hari Kamis lalu.

"Hossein dibebaskan malam ini dengan jaminan untuk menjalani perawatan," tulis saudara laki-laki Hossein Ronaghi, Hassan, di Twitter, sebagaimana dikutip dari Reuters.

Baca juga: Protes Iran: Iran Tambah Pasukan di Kurdi, Sholat Jumat Diselipi Seruan Anti-Kekerasan

Ayah Hossein, Ahmad sempat memposting foto anaknya di rumah sakit.

Dia mengatakan Hossein telah dibebaskan setelah mogok makan yang berlangsung selama 64 hari.

Menurut PBB, sekitar 14.000 orang telah ditangkap dalam tindakan keras terhadap protes yang meletus setelah kematian Mahsa Amini yang ditangkap oleh polisi moralitas Teheran.

Di antara mereka yang ditahan adalah puluhan wartawan, budayawan, pengacara, dan juga olahragawan.

Ghafouri sendiri ditangkap setelah sesi latihan klub atas tuduhan menyebarkan "propaganda" melawan republik Islam itu, kata Fars pada Kamis. Ghafouri pernah bermain untuk timnas Iran sebanyak 28 kali hingga 2019.

Berasal dari kota Sanandaj yang berpenduduk Kurdi di Iran barat, Ghafouri sangat kritis terhadap tindakan keras di daerah berpenduduk Kurdi di Iran barat di mana para aktivis mengatakan puluhan orang telah terbunuh dalam 10 hari terakhir.

Baca juga: Piala Dunia: Timnas Iran Nyanyikan Lagu Kebangsaan Usai Sempat Bungkam, Suporter Menangis

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber Reuters

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com