TEHERAN, KOMPAS.com - Pengawal Revolusi Iran menambah pasukan di wilayah Kurdi yang kian bergejolak.
Dilansir dari Reuters, media pemerintah melaporkan pada Jumat (25/11/2022), bahwa penambahan pasukan terjadi di tengah tindakan keras terhadap protes massa.
Video menunjukkan demonstrasi di daerah minoritas Baluch di tenggara.
Baca juga: Piala Dunia: Timnas Iran Nyanyikan Lagu Kebangsaan Usai Sempat Bungkam, Suporter Menangis
Demonstrasi massa yang meletus setelah kematian 16 September dalam tahanan wanita Kurdi berusia 22 tahun Mahsa Amini menyebar dengan cepat ke seluruh negeri.
Protes paling intens di daerah-daerah yang dihuni oleh etnis minoritas, banyak di antaranya adalah Muslim Sunni.
Kerusuhan telah menjadi salah satu tantangan terbesar bagi para penguasa ulama Syiah Iran sejak mereka berkuasa dalam Revolusi Islam 1979, dengan serangan protes berkelanjutan sebelumnya yang akhirnya dihancurkan.
Situs web aktivis 1500Tavsir memposting rekaman yang katanya berasal dari protes hari Jumat di Zahedan, ibu kota provinsi Sistan-Baluchistan, dengan suara tembakan.
Baca juga: PBB Segera Selidiki Kekerasan Aparat Selama Aksi Protes Iran
Dalam satu video, para demonstran berlari mencari perlindungan. Reuters tidak dapat memverifikasi keasliannya secara independen.
Seorang ulama Muslim Sunni Baluch terkemuka, Molavi Abdolhamid, menggunakan sholat Jumat di Zahedan untuk menyerukan diakhirinya represi protes melalui penangkapan dan pembunuhan.
Baca juga: Inggris, Perancis, dan Jerman Kecam Iran karena Perluas Program Nuklir
"Protes rakyat telah menunjukkan bahwa kebijakan selama 43 tahun terakhir telah mencapai jalan buntu," katanya seperti dikutip situs webnya.
Lebih banyak unit lapis baja Pengawal Revolusi dan pasukan khusus sedang menuju ke wilayah perbatasan barat dan barat laut, rumah bagi minoritas Kurdi, beberapa kantor berita negara melaporkan, setelah bala bantuan sebelumnya diumumkan pada hari Minggu.
Baca juga: Iran Tangkap Jurnalis yang Wawancarai Ayah Mahsa Amini
Kantor berita semi-resmi Tasnim menunjukkan foto komandan Pengawal Revolusi yang tersenyum berdiri di atas kendaraan militer dan memberi hormat kepada barisan panjang pasukan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.