Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Putin Telepon Pasukan Rusia di Ukraina, Sebut Mereka Pahlawan

Kompas.com - 26/11/2022, 16:59 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Penulis: VOA Indonesia

MOSKWA, KOMPAS.com - Presiden Rusia Vladimir Putin, Jumat (25/11/2022), menyerang media yang menurutnya membuat gambaran miring tentang kampanye militer Rusia di Ukraina.

"Ada banyak kebohongan dan kecurangan di sana," tuding Putin sewaktu bertemu para ibu dari tentara Rusia yang bertarung di Ukraina.

Pertemuan di Kremlin dengan lebih dari selusin perempuan terjadi sementara ketidakpastian terkait konflik terus membayangi.

Baca juga: Putin Bilang ke Ibu-ibu Rusia: Saya Memahami Rasanya Kehilangan Anak

Di samping itu, timbul pertanyaan apakah mobilisasi parsial pasukan Rusia ke Ukraina akan berlanjut untuk mengatasi kekalahan belakangan ini di medan perang.

Telepon pasukan

Putin mengatakan bahwa dia terkadang berbicara dengan pasukan secara langsung melalui telepon, menurut transkrip Kremlin dan foto-foto pertemuan.

"Saya telah berbicara dengan (pasukan) yang mengejutkan saya dengan tekad dan sikap mereka akan konflik ini. Mereka tidak menyangka ada telepon dari saya. Saya menelepon mereka untuk mengatakan bahwa mereka adalah pahlawan," kata Putin.

Sementara itu, kerabat dari beberapa tentara Rusia mengeluh tidak diundang ke pertemuan tersebut dan secara langsung mengkritik kepemimpinan Putin serta "mobilisasi parsial" baru-baru ini.

Baca juga: Keluarga Tentara Rusia yang Direkrut Buka Suara, Mencemooh Putin karena Bersembunyi

Menurut pejabat pertahanan, 300.000 tentara cadangan Rusia telah disiagakan.

Olga Tsukanova dari Dewan Ibu dan Istri, gerakan yang dibentuk kerabat tentara yang dimobilisasi, mengatakan dalam pesan video di aplikasi Telegram bahwa pihak berwenang telah mengabaikan pertanyaan dan permintaan dari organisasinya.

Laporan yang belum dikukuhkan beberapa outlet media Rusia menyebutkan bahwa sebagian dari perempuan yang bertemu Putin pada hari Jumat adalah anggota gerakan sosial pro Kremlin, Partai Rusia Bersatu yang berkuasa, atau pejabat lokal yang mendukung pemerintahan Putin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Fisikawan Rusia yang Kembangkan Rudal Hipersonik Dihukum 14 Tahun

Fisikawan Rusia yang Kembangkan Rudal Hipersonik Dihukum 14 Tahun

Global
Misteri Area 51: Konspirasi dan Fakta di Balik Pangkalan Militer Tersembunyi AS

Misteri Area 51: Konspirasi dan Fakta di Balik Pangkalan Militer Tersembunyi AS

Global
Kepala Politik Hamas Ucap Duka Mendalam pada Pemimpin Tertinggi Iran

Kepala Politik Hamas Ucap Duka Mendalam pada Pemimpin Tertinggi Iran

Global
Panas Ekstrem 47,4 Derajat Celcius, India Liburkan Sekolah Lebih Awal

Panas Ekstrem 47,4 Derajat Celcius, India Liburkan Sekolah Lebih Awal

Global
Israel Batal Sita Kamera Associated Press Setelah Panen Kecaman

Israel Batal Sita Kamera Associated Press Setelah Panen Kecaman

Global
Hari Ini, Irlandia dan Norwegia Akan Mengakui Negara Palestina Secara Resmi

Hari Ini, Irlandia dan Norwegia Akan Mengakui Negara Palestina Secara Resmi

Global
Pecah Rekor Lagi, Pendaki Nepal Kami Rita Sherpa Capai Puncak Everest 30 Kali

Pecah Rekor Lagi, Pendaki Nepal Kami Rita Sherpa Capai Puncak Everest 30 Kali

Global
Presiden Iran Meninggal, Puluhan Ribu Orang Hadiri Pemakaman Ebrahim Raisi

Presiden Iran Meninggal, Puluhan Ribu Orang Hadiri Pemakaman Ebrahim Raisi

Global
Rangkuman Hari Ke-818 Serangan Rusia ke Ukraina: 3.000 Napi Ukraina Ingin Gabung Militer | 14.000 Orang Mengungsi dari Kharkiv 

Rangkuman Hari Ke-818 Serangan Rusia ke Ukraina: 3.000 Napi Ukraina Ingin Gabung Militer | 14.000 Orang Mengungsi dari Kharkiv 

Global
Belum Cukup Umur, Remaja 17 Tahun di India Pilih Partai PM Modi 8 Kali di Pemilu

Belum Cukup Umur, Remaja 17 Tahun di India Pilih Partai PM Modi 8 Kali di Pemilu

Global
Menlu AS Tuding ICC Hambat Gencatan Senjata Perang Israel-Hamas

Menlu AS Tuding ICC Hambat Gencatan Senjata Perang Israel-Hamas

Global
Menteri Keamanan To Lam Resmi Terpilih Jadi Presiden Vietnam

Menteri Keamanan To Lam Resmi Terpilih Jadi Presiden Vietnam

Global
Anggota Kabinet Perang Israel Ron Dermer Sebut Tak Ada Kelaparan di Gaza, Kok Bisa? 

Anggota Kabinet Perang Israel Ron Dermer Sebut Tak Ada Kelaparan di Gaza, Kok Bisa? 

Global
Amelia Earhart, Perempuan Pertama yang Melintasi Atlantik

Amelia Earhart, Perempuan Pertama yang Melintasi Atlantik

Internasional
6 Fakta soal Helikopter Presiden Iran, Termasuk Buatan AS dan Sudah Usang

6 Fakta soal Helikopter Presiden Iran, Termasuk Buatan AS dan Sudah Usang

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com