Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teheran Tangkap 2 Selebritas Terkemuka yang Suarakan Dukungan atas Gerakan Protes Iran

Kompas.com - 21/11/2022, 17:32 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Guardian

TEHERAN, KOMPAS.com - Iran menangkap dua selebritas terkemuka, yang menyatakan solidaritas dengan gerakan protes negara itu dan melepas jilbab mereka di depan umum.

Hengameh Ghaziani dan Katayoun Riahi keduanya ditahan setelah dipanggil oleh jaksa berkenaan dengan unggahan media sosial mereka yang dinilai "provokatif", kata kantor berita IRNA milik pemerintah Iran pada Senin (21/11/2022).

Kepemimpinan ulama Iran terguncang oleh lebih dari dua bulan demonstrasi, yang dipicu oleh kematian Mahsa Amini, seorang wanita berusia 22 tahun asal Kurdi yang tewas setelah ditangkap oleh polisi moralitas di Teheran.

Pihak berwenang di republik Iran menggambarkan protes sebagai "kerusuhan" dan menuduh negara-negara barat yang mengobarkannya.

Baca juga: Iran Gencarkan Penindasan di Wilayah Kurdi, 4 Orang Tewas

Pada Sabtu (19/11/2022), Ghaziani menerbitkan video di Instagram tentang dirinya melepas hijab. “Mungkin ini akan menjadi unggahan terakhir saya,” tulisnya.

"Mulai saat ini, apa pun yang terjadi pada saya, ketahuilah bahwa seperti biasa, saya bersama rakyat Iran sampai napas terakhir saya."

Video tersebut memperlihatkan Ghaziani menghadap kamera tanpa berbicara dan kemudian berbalik dan mengikat rambutnya menjadi ekor kuda.

Dalam sebuah unggahan minggu lalu, dia menuduh pemerintah Iran sebagai "pembunuh anak" terkait tewasnya lebih dari 50 anak.

Media pemerintah Iran mengatakan dia ditangkap karena menghasut dan mendukung "kerusuhan" dan berkomunikasi dengan media oposisi.

Selebriti Iran lainnya, Riahi, ditangkap atas penyelidikan yang sama, menurut laporan IRNA dikutip dari Guardian.

Aktor ini telah muncul dalam serangkaian film pemenang penghargaan dan juga dikenal karena karya amalnya.

Baca juga: Protes Iran Belum Reda, Tindakan Polisi Makin Keras: Lepaskan Tembakan dan Pukuli Wanita di Stasiun Kereta

Pada September, dia memberikan wawancara kepada TV Internasional Iran yang berbasis di London tanpa mengenakan jilbab.

Dia telah menyatakan solidaritas atas protes Iran, serta penentangan terhadap kewajiban jilbab.

Kelompok Hak Asasi Manusia Iran mengatakan tindakan keras negara telah menewaskan sedikitnya 378 orang, di antaranya 47 anak-anak.

Pihak berwenang telah menjatuhkan hukuman mati kepada enam orang atas demonstrasi tersebut.

Sementara Amnesty International mengatakan sedikitnya 21 orang telah didakwa dengan kejahatan yang dapat mengakibatkan hukuman mati.

Saat ini, kampanye penangkapan massal telah menjerat olahragawan, selebritas, dan jurnalis.

Pelatih salah satu tim sepak bola terkenal Iran, Yahya Golmohammadi, dari Persepolis FC, termasuk di antara selebritas yang ditanya terkait komentar tentang protes tersebut, lapor media Iran.

Baca juga: Protes Iran Kian Genting, Aparat Dilaporkan Tembak Mati Demonstran

Ketua federasi tinju Iran, Hossein Soori, mengatakan dia tidak akan pulang dari turnamen di Spanyol.

"Saya tidak bisa lagi melayani negara tercinta, dalam sistem yang begitu mudah menumpahkan darah manusia," katanya dalam sebuah video pada Sabtu (19/11/2022).

Di Piala Dunia sepak bola di Qatar, kapten tim nasional, Ehsan Hajsafi, mengatakan para pemain Iran ingin menjadi “suara” rakyat di kampung halaman.

“Situasi di negara ini tidak baik dan rakyat kami tidak bahagia.”

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com