Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panda Raksasa yang Diberikan ke Taiwan oleh China Mati Setelah Menderita Kejang

Kompas.com - 20/11/2022, 08:34 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

TAIPEI, KOMPAS.com - Kebun Binatang Taipei melaporkan seekor panda raksasa yang diberikan ke Taiwan oleh China pada 2008 mati pada Sabtu (19/11/2022), setelah mengalami kejang dan kondisi kesehatan terus buruk.

Tuan Tuan dan rekan pembiakannya Yuan Yuan diberikan ke Taiwan ketika hubungan dengan China lebih ramah lebih dari satu dekade lalu.

Ironisnya, hubungan keduanya memburuk setelah Beijing, yang menganggap Taiwan sebagai provinsi yang memisahkan diri, menjadi lebih agresif.

Baca juga: China dan Taiwan Kesampingkan Konflik, Kerja Sama Selamatkan Panda Raksasa Tuan Tuan

"Tim medis kami mengonfirmasi bahwa jantung Tuan Tuan berhenti berdetak pada pukul 13.48 (12.48 WIB)," kata pihak kebun binatang dalam pernyataan singkat.

Kebun binatang Taipei pertama kali melihat Tuan Tuan sakit pada Agustus, ketika dia mulai menderita kejang.

Dokter hewan dari China dipanggil untuk memeriksanya, dan scan menunjukkan dia memiliki lesi otak. Binatang langka ini menjalani terus diberikan obat sejak saat itu.

Kondisi beruang berusia 18 tahun tersebut selanjutnya tidak menunjukkan perbaikan, dan dia tidak bisa lagi "menjalani kehidupan yang berkualitas", kata pernyataan dari kebun binatang.

"Akan sangat menyakitkan dan berisiko bagi Tuan Tuan untuk menyadarkannya dari anestesi," kata juru bicara Eric Tsao sebagaimana dilansir Guardian.

Baca juga: Video Panda Raksasa Coba Kabur dari Kandang, Panjat Pagar Dua Meter bak Kung Fu Panda

Fans Tuan Tuan mengungkap rasa duka atas kematiannya di media sosial.

Sementara Wali Kota Taipei, Ko Wen-je, berterima kasih kepada panda itu dalam sebuah unggahan di Instagram karena "membawa kebahagiaan bagi orang Taiwan dan membuat kebun binatang Taipei lebih indah".

Badan pembuat kebijakan utama Taiwan, Dewan Urusan Daratan (MAC), memuji peran panda raksasa Tuan Tuan dalam meningkatkan hubungan dengan Beijing.

Tuan Tuan "biarkan semua orang tahu lebih banyak tentang panda raksasa dan membantu mempromosikan pertukaran antara kedua belah pihak ... MAC sedih dia telah meninggal dunia", katanya.

Bersama Yuan Yuan, pasangannya yang jika digabung namanya berarti "reuni" atau "persatuan," panda Tuan Tuan telah menjadi bintang besar di Taiwan.

Tuan Tuan dan Yuan Yuan sudah memiliki dua keturunan, yang semuanya berjenis kelamin betina.

China telah lama menjalankan “diplomasi panda” dan donasi Tuan Tuan dan Yuan Yuan dipandang mendukung kepresidenan pemimpin Taiwan terdahulu yang ramah dengan Beijing, Ma Ying-jeou.

Baca juga: Panda Tertua di Dunia Ini Merayakan Ulang Tahun Ke-35, Apa Kado Khususnya?

Beijing biasanya hanya meminjamkan panda ke kebun binatang asing, yang biasanya harus mengembalikan keturunannya dalam beberapa tahun setelah kelahirannya.

Hal itu dilakukan agar mereka bergabung dengan program pemuliaan negara tersebut.

Tetapi Taiwan diberikan pengecualian, sebagai bagian dari pendekatan singkat yang diluncurkan China pada akhir 2000-an.

Beijing sepenuhnya memberikan Tuan Tuan dan Yuan Yuan dan semua keturunannya sebagai hadiah untuk pulau dengan pemerintahan sendiri itu.

Hubungan antara China dan Taiwan telah membeku sejak 2016, dengan Beijing memutuskan komunikasi resmi dan kunjungan pemerintah antara kedua belah pihak dibatalkan sampai sekarang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

AS Hancurkan Sebagian Jembatan Baltimore yang Ambruk untuk Bebaskan Kapal Terjebak

AS Hancurkan Sebagian Jembatan Baltimore yang Ambruk untuk Bebaskan Kapal Terjebak

Global
Pedemo Israel Cegat Truk Bantuan ke Gaza, Banting Makanan sampai Berserakan

Pedemo Israel Cegat Truk Bantuan ke Gaza, Banting Makanan sampai Berserakan

Global
[POPULER GLOBAL] Lampu Lalin Unta | Thailand SIta 1 Ton Meth Kristal

[POPULER GLOBAL] Lampu Lalin Unta | Thailand SIta 1 Ton Meth Kristal

Global
Rangkuman Hari Ke-810 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran 30 Kota | Apartemen Roboh

Rangkuman Hari Ke-810 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran 30 Kota | Apartemen Roboh

Global
Ukraina Serang Fasilitas Energi Rusia Dekat Perbatasan

Ukraina Serang Fasilitas Energi Rusia Dekat Perbatasan

Global
Kampanye Keselamatan Lalu Lintas, Perancis Gaungkan Slogan 'Berkendaralah Seperti Perempuan'

Kampanye Keselamatan Lalu Lintas, Perancis Gaungkan Slogan "Berkendaralah Seperti Perempuan"

Global
Rusia Gempur 30 Kota dan Desa di Ukraina, 5.762 Orang Mengungsi

Rusia Gempur 30 Kota dan Desa di Ukraina, 5.762 Orang Mengungsi

Global
Demonstrasi Pro-Palestina di Kampus-Kampus AS Bergulir ke Acara Wisuda

Demonstrasi Pro-Palestina di Kampus-Kampus AS Bergulir ke Acara Wisuda

Global
Afghanistan Kembali Dilanda Banjir Bandang, Korban Tewas 300 Lebih

Afghanistan Kembali Dilanda Banjir Bandang, Korban Tewas 300 Lebih

Global
Nasib Migran dan Pengungsi Afrika Sub-Sahara yang Terjebak di Tunisia

Nasib Migran dan Pengungsi Afrika Sub-Sahara yang Terjebak di Tunisia

Internasional
Hezbollah Klaim Serangan yang Lukai 4 Tentara Israel

Hezbollah Klaim Serangan yang Lukai 4 Tentara Israel

Global
Momen Polisi New York Tak Sengaja Semprotkan Merica ke Muka Sendiri Saat Bubarkan Protes Pro-Palestina

Momen Polisi New York Tak Sengaja Semprotkan Merica ke Muka Sendiri Saat Bubarkan Protes Pro-Palestina

Global
Manusia Pertama Penerima Transplantasi Ginjal Babi, Meninggal

Manusia Pertama Penerima Transplantasi Ginjal Babi, Meninggal

Global
Saat Anak-anak Gaza Tetap Bersemangat Belajar di Tengah Perang yang Menghancurkan...

Saat Anak-anak Gaza Tetap Bersemangat Belajar di Tengah Perang yang Menghancurkan...

Global
9 Mei, Hari Rusia Memperingati Kemenangan Soviet atas Nazi Jerman

9 Mei, Hari Rusia Memperingati Kemenangan Soviet atas Nazi Jerman

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com