KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Tempat-tempat pemungutan suara di “Negeri Jiran” dibuka dalam Pemilu Malaysia yang dipercepat untuk memilih anggota parlemen pada Sabtu (19/11/2022).
Meskipun hujan turun rintik-rintik, banyak warga mengantre sejak sebelum TPS dibuka. Sebagian TPS berada di sekolah-sekolah yang libur pada Sabtu.
Sebanyak 945 calon berkompetisi untuk merebut 222 kursi.
Baca juga: Jelang Pemilu Malaysia, PM Ismail Sabri Bubarkan Parlemen
Namun, pemilihan di satu daerah pemilihan ditunda ke tanggal 7 Desember menyusul kematian seorang kandidat.
Dengan demikian, total kursi parlemen yang diperebutkan hari ini adalah 221.
Partai politik atau koalisi partai politik yang memenangkan setidaknya 112 kursi berhak membentuk kabinet, dan menunjuk perdana menteri.
Tapi karena ada penundaan di satu daerah pemilihan, maka hari ini koalisi minimal harus mendapat 111 kursi.
Adapun jumlah pemilih terdaftar 21 juta orang, termasuk 6,23 juta pemilih baru.
Peningkatan jumlah pemilih dikarenakan adanya sistem pendaftaran otomatis bagi warga yang memenuhi syarat dan karena usia memilih diturunkan dari 21 menjadi 18 tahun untuk pertama kalinya.
Ada 1,4 juta pemilih golongan usia 18-20 tahun, yang dikenal dengan sebutan Undi18.
Baca juga: Jelang Pemilu Malaysia, Ribuan Orang Dievakuasi Akibat Banjir Bandang
Sistem pemilihan umum di Malaysia mengadopsi model parlementer Inggris setelah merdeka pada tahun 1957.
Indera Ikmalrudin Ishak selaku Sekretaris Suruhanjaya Pilihan Raya Malaysia (SPRM) -setara dengan KPU di Indonesia- mengatakan, tempat pemungutan suara yang disediakan mencapai 8.958 unit.
Dikatakan oleh dia, TPS dibuka dari pukul 08.00 hingga 18.00 untuk wilayah Semenanjung, dan pukul 07.30 sampai 17.30 untuk wilayah Sabah dan Sarawak.
Sejumlah lembaga telah mengeluarkan proyeksi hasil pemilihan berdasarkan survei sebelum pencoblosan.
Sebagian menempatkan koalisi Pakatan Harapan pimpinan sosok oposisi Anwar Ibrahim unggul dalam perolehan suara.