Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jika KTT G20 Indonesia Buntu, Isunya Akan Dibahas di India 2023

Kompas.com - 15/11/2022, 19:00 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

Meski demikian, Bhima menganggap ketidakhadiran kedua pemimpin negara itu akan berdampak besar bagi suksesnya presidensi G20.

"Ketidakhadiran Putin dan Zelensky akan sangat dominan pada isu pemulihan ekonomi yang diusung Indonesia. Tidak ada pemulihan ekonomi tanpa perang usai,” papar Bhima kepada DW Indonesia.

Sementara Guru Besar Hukum Internasional di Universitas Indonesia Hikmahanto Juwana mengatakan kepada DW Indonesia, "G20 tidak signifikan (dalam mempengaruhi kondisi global), karena mandat G20 adalah perekonomian dunia.”

Sementara Presiden AS Joe Biden dan Presiden China Xi Jinping mengonfirmasi kehadirannya dan akan bertatap muka untuk kali pertama sejak Biden menjabat sebagai orang nomor satu di AS.

Mungkinkah ada keputusan bersama di G20 Bali?

Keputusan bersama atau yang kerap disebut sebagai komunike dalam G20 menghadapi tantangan besar di tengah kondisi kompleks yang melanda dunia. Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengaku tidak masalah jika KTT G20 tidak menghasilkan keputusan bersama.

"Sebenarnya kalau kita lihat jujur belum pernah saya kira G20 situasi dunia se-kompleks sekarang. Kalau pada akhirnya nanti tidak melahirkan leaders komunike, menurut saya ya sudah enggak apa," papar Luhut di Nusa Dua, Bali pada Sabtu (12/11) dikutip dari Detik. Meski demikian, Indonesia masih optimistis agar ajang G20 menghasilkan keputusan bersama.

"Teman-teman sherpa semua negara sepakat mengupayakan menghasilkan output document atau yang sering kita sebut leader's declaration terutama untuk KTT G20 Indonesia 2022."

"Itu tujuan utamanya. Masih berproses, masih berjuang,” ujar Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso dalam keterangan persnya pada Minggu (13/11/2022).

Sementara Usman Kansong menyebut ada sejumlah "upaya yang akan dilakukan Indonesia” agar KTT G20 di Bali dapat menghasilkan komunike. Komunike G20 menjadi isu penting sebagai landasan kebijakan teknis 20 negara ekonomi terbesar di dunia untuk menghadapi isu ekonomi.

Baca juga: Saat Presiden Jokowi Tak Terduga Tiba-tiba Sambangi Media Center KTT G20...

Isu geopolitik menjadi ancaman dari pembahasan pada KTT G20. Hal ini juga yang memunculkan potensi kebuntuan upaya pemulihan ekonomi global pascapandemi.

"Perang Rusia-Ukraina berdampak besar pada krisis pangan dan energi yang berdampak pada krisis ekonomi. Ini akan memperburuk terjadinya resesi global 2023,” ungkap Bhima.

Di tengah ketegangan geopolitik dan ego multilateral, Bhima menilai "kemungkinan G20 tidak mencapai komunike dan ini menjadi G20 paling buruk yang tidak menghasilkan apa-apa.”

Hal ini juga berimplikasi pada tidak adanya jalan keluar untuk pemulihan ekonomi dalam jangka pendek.

Sementara Hikmahanto Juwana menilai tidak ada potensi kebuntuan dalam KTT G20. "Kalau ada yang belum terselesaikan nanti dibahas di India di mana India sebagai Presiden G20 berikutnya.”

Baca juga: Kenapa Presiden Meksiko Tidak Pernah Keluar Negeri, Termasuk ke KTT G20?

Artikel ini pernah dimuat di DW Indonesia dengan judul Ancaman Kebuntuan dalam KTT G20 Bali?

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com