Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wabah Covid Terbesar Melanda Antartika, AS Hentikan Semua Rencana Kedatangan

Kompas.com - 08/11/2022, 21:46 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Guardian

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Wabah Covid-19 terbesar di Antartika sejauh ini telah menyebabkan 10 persen personel di pangkalan terbesarnya terinfeksi dan AS menghentikan semua perjalanan masuk.

Infeksi telah menyapu pangkalan McMurdo yang dikelola AS, pangkalan terbesar di Antartika.

National Science Foundation mengatakan telah mencatat 98 tes positif sejak awal Oktober dari total populasi 993.

Baca juga: Lockdown Ketat Gagal Bendung Covid, China Catat Infeksi Tertinggi Selama 6 Bulan

Guardian melaporkan pada Selasa (8/11/2022), Yayasan itu mulai "bergerak menurunkan kepadatan penduduk, untuk mengurangi kemungkinan penularan."

Mereka juga telah menerapkan jeda pada semua perjalanan ke benua itu selama dua minggu ke depan, untuk "menilai kembali situasi".

Wabah itu terjadi ketika pangkalan bersiap untuk musim lapangan musim panas berkapasitas maksimum, di mana banyak ilmuwan berkunjung untuk melakukan penelitian dua hingga tiga bulan.

Untuk sejumlah pangkalan, tahun ini menandai musim penuh pertama penelitian Antartika setelah dua tahun diganggu oleh Covid-19.

Belum jelas apa efek jeda perjalanan pada proyek-proyek penelitian.

Wabah Covid ini bukanlah yang pertama di Antartika tetapi tampaknya menjadi yang terbesar.

Baca juga: Pfizer-BioNTech Akan Uji Campuran Vaksin Covid dan Flu

Pada Desember 2020 kasus pertama terdeteksi, dengan 36 orang dinyatakan positif di pangkalan Chili.

Setahun kemudian wabah menginfeksi 11 dari 30 orang di stasiun penelitian Belgia Princess Elisabeth.

Pada Januari 2022 ada 24 kasus yang terdeteksi dalam wabah di pangkalan Esperenza Argentina.

Dari 64 kasus aktif, “sebagian besar memiliki gejala ringan dan diisolasi di kamar mereka”, kata NSF sebagaimana dilansir Guardian.

Dalam upaya menahan wabah dan menghentikan penyebarannya lebih lanjut, NSF akan mengharuskan warga untuk menghabiskan lima hari dalam isolasi sebelum transit ke kutub selatan atau deep field, dan merekomendasikan masker KN-95 untuk dipakai setiap saat.

Mereka yang dites positif akan diminta untuk mengisolasi diri selama lima hari, kemudian mengenakan masker lima hari setelahnya, dan dapat kembali bekerja setelah dua tes negatif.

Baca juga: Kisah Pria Positif Covid-19 Selama 411 Hari dan Berhasil Disembuhkan…

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Taiwan Deteksi 45 Pesawat China Terbang Dekati Wilayahnya, Terbanyak Sejauh Ini

Taiwan Deteksi 45 Pesawat China Terbang Dekati Wilayahnya, Terbanyak Sejauh Ini

Global
AS Siap Kirim Senjata Lagi ke Israel, Kali Ini Senilai Rp 16,1 Triliun

AS Siap Kirim Senjata Lagi ke Israel, Kali Ini Senilai Rp 16,1 Triliun

Global
Dituding Israel Tak Izinkan Bantuan Masuk ke Gaza, Mesir: Kalian Putar Balikkan Fakta 

Dituding Israel Tak Izinkan Bantuan Masuk ke Gaza, Mesir: Kalian Putar Balikkan Fakta 

Global
Bebas Visa ke Korea Selatan, Mengapa Tak Kunjung Terwujud?

Bebas Visa ke Korea Selatan, Mengapa Tak Kunjung Terwujud?

Global
PBB: 56 Persen Korban Tewas di Gaza adalah Perempuan dan Anak-anak

PBB: 56 Persen Korban Tewas di Gaza adalah Perempuan dan Anak-anak

Global
[POPULER GLOBAL] Warga Israel Rusak Bantuan untuk Gaza | Jet Israel Bom Kamp Pengungsi Nuseirat

[POPULER GLOBAL] Warga Israel Rusak Bantuan untuk Gaza | Jet Israel Bom Kamp Pengungsi Nuseirat

Global
Erdogan: Lebih dari 1.000 Anggota Hamas Dirawat di RS Turkiye

Erdogan: Lebih dari 1.000 Anggota Hamas Dirawat di RS Turkiye

Global
Pemerintah Arab: Ibadah Haji Tanpa Izin akan Ditahan dan Kena Sanksi

Pemerintah Arab: Ibadah Haji Tanpa Izin akan Ditahan dan Kena Sanksi

Global
Tank Israel Terus Bergerak ke Rafah, Warga Sipil Kembali Mengungsi

Tank Israel Terus Bergerak ke Rafah, Warga Sipil Kembali Mengungsi

Global
Pengadilan Tinggi PBB Bakal Gelar Sidang Terkait Serangan di Rafah

Pengadilan Tinggi PBB Bakal Gelar Sidang Terkait Serangan di Rafah

Global
Seperti Ini 5 Tahun Persahabatan Putin dan Xi Jinping

Seperti Ini 5 Tahun Persahabatan Putin dan Xi Jinping

Global
Lebanon Cemas di Tengah Meningkatnya Ketegangan Hezbollah-Israel

Lebanon Cemas di Tengah Meningkatnya Ketegangan Hezbollah-Israel

Internasional
Meninju Buaya demi Selamatkan Saudara, Wanita Ini Terima Penghargaan Keberanian Raja Inggris

Meninju Buaya demi Selamatkan Saudara, Wanita Ini Terima Penghargaan Keberanian Raja Inggris

Global
Skandal Mantan Pengacara Militer Bocorkan Dokumen Perang Afghanistan

Skandal Mantan Pengacara Militer Bocorkan Dokumen Perang Afghanistan

Global
Israel: Kendaraan PBB Kena Serangan karena di Zona Tempur Rafah

Israel: Kendaraan PBB Kena Serangan karena di Zona Tempur Rafah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com