SEOUL, KOMPAS.com – Militer Korea Selatan menerbangkan puluhan jet tempurnya setelah mendeteksi sekitar 180 pesawat militer Korea Utara terbang di perbatasan.
Korea Selatan mengatakan, 180 pesawat Korea Utara tersebut terbang ke utara perbatasan militer, yang disebut garis taktis, selama empat jam pada Jumat (4/11/2022).
Garis taktis tersebut membentang sejauh 20 Kilometer (Km) utara Garis Demarkasi Militer (MDL), sebagaimana dilansir Reuters.
Baca juga: Kian Panas, Korea Selatan Sebut Korea Utara Tembakkan 80 Peluru Artileri
Korea Selatan mengerahkan 80 pesawatnya, termasuk jet tempur siluman F-35A, sebagai tanggapan atas penerbangan Korea Utara di perbatasan.
Bulan lalu, 10 pesawat militer Korea Utara juga melakukan manuver serupa, membuat Korea Selatan menerbangkan jet tempurnya.
Tensi antara Korea Selatan dan Korea Utara makin memanas beberapa waktu terakhir.
Baca juga: Waspadai Korea Utara dan China, Jepang Bersiap Terjunkan Rudal Hipersonik
Diberitakan Kompas.com sebelumnya, Korea Utara menembakkan 80 peluru artileri ke "zona penyangga" maritim sejak Kamis (3/11/2022) malam.
Militer Korea Selatan menyebut, sekitar 80 peluru artileri ditembakkan pada Kamis pukul 23.28 waktu setempat ke "zona penyangga" maritim oleh Korea Utara.
Dilansir dari AFP, Kepala Staf Gabungan Korea Selatan menyatakan tembakkan rentetan artileri oleh Korea Utara itu jelas merupakan pelanggaran terhadap perjanjian 2018 yang menetapkan zona penyangga dalam upaya untuk mengurangi ketegangan antara kedua belah pihak.
Baca juga: Pejabat AS Khawatir Korea Utara Uji Coba Bom Nuklir Saat KTT G20 di Bali
Korea Selatan dan AS sendiri memutuskan untuk memperpanjang latihan udara bersama terbesar mereka hingga Sabtu (5/11/2022), sebagai tanggapan terhadap rentatan uji coba rudal Korea Utara.
Korea Utara sendiri tercatat telah menembakkan sekitar 30 rudal sepanjang Rabu (2/11/2022) dan Kamis, termasuk satu yang mendarat di dekat perairan teritorial Korea Selatan untuk pertama kalinya sejak berakhirnya Perang Korea pada 1953.
Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol mengatakan tembakkan Korea Utara itu secara efektif merupakan invasi territorial.
Baca juga: Korea Selatan dan AS Mengutuk Habis-habisan Peluncuran Rudal Korea Utara
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.