SEOUL, KOMPAS.com – Para pejabat darurat Korea Selatan pada Minggu (30/10/2022) pukul 06.30 waktu Seoul, mengatakan sulit untuk mengidentifikasi jenazah korban tragedi Halloween Itaewon karena banyak yang memakai kostum Halloween.
Selain itu, banyak korban yang tak membawa kartu identitas.
Saat konferensi pers, mereka mengatakan sedikitnya 149 orang tewas karena berdesak-desakan di sebuah distrik Itaeweon di Seoul dalam sebuah perayaan Halloween yang dihadiri banyak anak muda.
Baca juga: Dubes RI: Sejauh Ini Tak Ada Korban WNI di Tragedi Halloween Itaewon
Dari jumlah itu, dua di antaranya adalah warga negara asing, tapi tak segera dijelaskan darimana mereka berasal.
Sementara, informasi terbaru dari Badan Pemadam Kebakaran Nasional Korea Selatan mengungkap, jumlah korban tragedi Hallowen Korea telah naik menjadi 151 orang dengan 19 di antaranya adalah warga asing.
Para pejabat mengatakan, kebanyakan korban adalah perempuan muda, termasuk korban terluka.
Kawasan Itaewon di Seoul tengah adalah pusat klub malam dan bar yang sering didatangi ekspatriat dan warga lokal.
Distrik itu sering dipadati oleh pengunjung yang merayakan Halloween.
Media lokal memperkirakan sekitar 100.000 orang berkumpul untuk merayakan Halloween.
Belum jelas apa yang menjadi penyebab tragedi Itaewon yang dimulai di belakang Hotel Hamilton, di sebuah lorong sempit di mana banyak klub berjejer tersebut.
Baca juga: 19 Warga Asing Jadi Korban Tewas Tragedi Halloween Itaewon
Seorang reporter VOA di tempat kejadian melaporkan kerumunan massa masih terlihat di sekitar Itaewon pada Minggu pukul 03.00 waktu Seoul.
Tampak para petugas darurat mengangkut sejumlah korban ke sejumlah ambulans yang bersiaga.
Seorang saksi mata mengatakan kepada VOA bahwa pada awal kekacauan, dia mengira orang-orang yang tergeletak di jalan itu mabuk atau pingsan.
Namun, saksi mata itu kemudian mendapati bahwa mereka cedera atau tewas.
Dia tidak memberikan namanya karena situasinya sensitif.
Beberapa jam setelah insiden tersebut, banyak pengunjung terkejut, sebagian tertawa karena syok, dan sebagian menangis, karena berusaha memahami situasinya.
Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol, yang kantornya dekat Itaewon, memimpin respons pemerintah hingga larut malam, kata kantornya kepada para wartawan.
Baca juga: Jenazah Tragedi Halloween Itaewon Korea Berjejer di Trotoar, 151 Tewas
Wali Kota Seoul Oh Se-hoon, yang berada di Eropa, telah memutuskan untuk pulang.
Ketika matahari terbit di Seoul pada Minggu, banyak bagian Itaewon masih dipasangi garis polisi.
Sementara, polisi melakukan penyelidikan dan pembersihan di area itu.
Dekat lorong di mana insiden dimulai, masih terlihat beberapa benda milik pribadi, termasuk sebuah sepatu di trotoar.
Seorang perempuan muda mengatakan kepada VOA, ia bergegas ke tempat kejadian untuk mencari saudara kandungnya.
Sayangnya, dia kemudian mendapati bahwa saudaranya termasuk di antara korban tewas.
Sebelumnya, sejumlah foto dan video di media sosial memperlihatkan kekacauan di lokasi yang menjadi tragedi hallowen Itaewon.
Para pengunjung, banyak yang mengenakan kostum Halloween, berusaha melakukan resusitasi jantung paru (CPR) terhadap korban cedera.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.