WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Menteri Pertahanan (Menhan) Republik Indonesia (RI) Prabowo Subianto bertemu dengan Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Lloyd J. Austin III di Markas Pentagon pada Kamis (20/10/2022).
Sekretaris Pers Pentagon Brigjen (Udara) Pat Ryder memberikan rangkuman terkait pertemuan pejabat tinggi kedua negara tersebut.
Menurut dia, Menhan Lloyd bertemu dengan Menhan Prabowo untuk membahas peluang kesepakatan lebih lanjut antara Amerika Serikat dan Indonesia, mengingat kedua negara ingin mewujudkan visi bersama tentang Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka.
Baca juga: Grandmaster Catur AS Hans Niemann Ajukan Gugatan atas Tuduhan Kecurangan
Menurut Pat Ryder, kedua pemimpin juga membahas berbagai isu yang menjadi perhatian global.
Menhan Austin menyampaikan apresiasi atas peran kepemimpinan Indonesia di ASEAN, di Indo-Pasifik, dan di dunia.
Sebagaimana dikutip dalam keterangan tertulis dari Kedubes AS di Jakarta, kedua menteri menekankan pentingnya kerja sama yang berkelanjutan mengingat dinamika keamanan regional yang semakin kompleks.
Untuk mendukung tujuan ini, Menhan Austin disebut menyatakan keinginannya untuk terus membantu memodernisasi militer Indonesia dan untuk memperkuat interoperabilitas antara Amerika Serikat dan Indonesia.
Kedua Menhan turut membahas kemajuan signifikan kerja sama pertahanan AS-Indonesia.
Ini termasuk perluasan cakupan latihan "Super" Garuda Shield yang telah digelar pada musim panas ini.
Baca juga: Laksamana Senior AL AS Minta Amerika Siap-siap China Invasi Taiwan
Latihan tersebut diklaim menjadi latihan terbesar yang pernah dilakukan antara kedua negara.
Menhan Austin menyatakan dukungannya terhadap fokus Menhan Prabowo pada profesionalisasi militer dan mencatat bahwa Indonesia sekarang ini memiliki taruna di tiga akademi militer AS.
Dia juga menekankan pentingnya nilai-nilai bersama antara Amerika Serikat dan Indonesia sebagai dua negara demokrasi terbesar di dunia.
Kedua menteri menegaskan kembali pentingnya memelihara aturan dan norma internasional guna menjaga wilayah Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka.
Baca juga: AS: Pemberlakuan Darurat Militer di Ukraina Justru Buktikan Kebohongan Putin
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.