Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Skandal Kebocoran Arsip Negara AS: Trump Mengaku Surat dari Kim Jong Un Harusnya "Rahasia"

Kompas.com - 20/10/2022, 20:31 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Guardian

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Donald Trump mengakui bahwa surat yang dia tulis kepada Kim Jong-un dan kemudian dibawa bersamanya saat meninggalkan Gedung Putih adalah "rahasia".

Pernyataan mantan presiden AS pada 2019 itu muncul kembali setelah rekaman wawancara yang dia berikan kepada jurnalis Bob Woodward, yang mempertanyakan kredibilitas salah satu pembelaan utama Trump dalam penyelidikan atas penyimpanannya yang tidak sah atas arsip pemerintah.

Pada Desember tahun itu, Trump ternyata telah membagikan surat-surat yang telah ditulis Kim kepadanya kepada wartawan senior Woodward.

Baca juga: Dosa Donald Trump saat Krisis Covid-19 AS Diungkap Laporan Terbaru

Dia dengan mengatakan: “Tidak ada orang lain yang memilikinya, tetapi saya ingin Anda memperlakukan mereka dengan hormat … dan jangan katakan saya memberikannya kepada Anda, oke? ” menurut rekaman yang diperoleh CNN dan Washington Post.

Lebih lanjut diketahui bahwa dalam panggilan telepon pada bulan berikutnya, saat Woodward meminta melihat apa yang ditulis Trump kepada pemimpin Korea Utara, presiden menjawab: “Oh, itu sangat rahasia.”

Komentar tersebut bertentangan dengan klaim Trump bahwa dia tidak membawa dokumen rahasia pemerintah AS saat meninggalkan Gedung Putih pada Januari 2021.

Kenyataannya, Arsip Nasional, yang bertugas melestarikan catatan mantan presiden, menghabiskan sebagian besar 2021 untuk mencoba mendapatkan kembali surat-surat Kim dari Trump, dan baru berhasil awal tahun ini dan dengan penggerebekan FBI.

Baca juga: Agen FBI: Tindakan Trump pada Berkas Steele Merusak Keamanan Nasional

Pernyataan tersebut, terungkap dalam buku “The Trump Tapes”: Dua Puluh Wawancara Bob Woodward Dengan Presiden Trump, yang dirilis pada Selasa (18/10/2022).

Kata-kata Presiden ke-45 AS itu juga menimbulkan pertanyaan tentang kredibilitas pembelaannya, terhadap tuduhan bahwa dia secara ilegal menyimpan rahasia pemerintah di resor Florida selatannya, Mar-a-Lago.

Isi “surat rahasia” Trump dan Kim Jong Un

FBI menggeledah Mar-a-Lago pada Agustus dan membawa pergi bertumpuk-tumpuk dokumen.

Operasi itu memicu pertempuran di pengadilan, setelah mantan presiden mengklaim beberapa surat-surat itu dilindungi oleh hak istimewa eksekutif atau pengacara-klien.

Baca juga: Staf Donald Trump di Gedung Putih Belum Kembalikan Catatan Kepresidenan Milik Pemerintah

Surat-surat kepada Kim, yang ditulis oleh Trump sebagai bagian dari upaya pemerintahannya untuk meredakan ketegangan nuklir dengan Korea Utara, menunjukkan kekagumannya terhadap pemimpin salah satu rezim paling represif di dunia.

Kedua pria itu bertukar ucapan selamat ulang tahun dan "harapan terbaik" untuk teman dan keluarga, menurut terjemahan bahasa Inggris dari surat-surat yang dilaporkan Post termasuk dalam transkrip tertulis dari buku audio.

Selama kunjungannya ke Gedung Putih, Trump bertanya kepada Woodward tentang dokumen-dokumen itu, dan apakah dia membuat “Photostat atau semacamnya”. Woodward menjawab bahwa dia mendiktekannya ke dalam perekamnya.

Woodward, seorang associate editor di surat kabar yang terkenal karena karyanya mengungkap skandal Watergate, mengatakan Trump mengizinkannya untuk menangani dokumen di kantor West Wing saat seorang ajudannya mengawasi.

“Dokumen-dokumen itu tidak mengandung tanda klasifikasi yang jelas, kata Woodward dalam sebuah wawancara dengan Washington Posts ebagaimana dilansir Guardian pada Rabu (19/10/2022).

Baca juga: Trump Dipanggil Komite Penyelidik Kerusuhan Gedung Capitol, Terancam Pidana jika Mangkir

Dalam buku audionya, Woodward menggambarkan “cara santai dan berbahaya Trump memperlakukan program dan informasi yang paling rahasia, seperti yang telah kita lihat sekarang pada 2022 di Mar-a-Lago, di mana ia memiliki 184 dokumen rahasia, termasuk 25 yang ditandai 'sangat rahasia'.”

Dia berbicara secara khusus tentang komentar Trump bahwa dia “membangun sistem senjata yang belum pernah dimiliki siapa pun di negara ini sebelumnya. Kami memiliki hal-hal yang bahkan belum pernah Anda lihat atau dengar.”

Mengacu pada Vladimir Putin dan presiden China Xi Jinping, Trump berkomentar kepada wartawan: “Kami memiliki hal-hal yang belum pernah didengar oleh Putin dan Xi sebelumnya.”

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Global
PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

Global
Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Global
Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Global
Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Global
AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com