TEHERAN, KOMPAS.com - Video-video yang diunggah di dunia maya memperlihatkan remaja perempuan Iran bernama Nika Shakarami (16) sedang berdemo, beberapa jam sebelum kematiannya, kata ibunya kepada BBC Persia.
Nika Shakarami terlihat sedang berdiri di tempat sampah dan membakar jilbabnya di Teheran pada 20 September lalu, ketika yang lainnya sedang meneriakkan slogan menentang pemerintahan Republik Islam tersebut.
Dia kemudian menghilang, setelah seorang temannya mengatakan dia ditangkap oleh polisi.
Baca juga: Sikap Pemerintah Indonesia di Tengah Maraknya Unjuk Rasa di Iran Pasca Tewasnya Mahsa Amini...
Ibunya, Nasrin Shakarami, juga membantah dia ada dalam video CCTV yang dikeluarkan oleh pihak berwenang untuk mendukung klaim mereka bahwa kematiannya tidak terkait dengan protes hari itu.
Dia menuduh pasukan keamanan membunuh putrinya.
Sementara pihak berwenang mengatakan Nika meninggal setelah dilempar dari sebuah bangunan yang sedang dibangun, kemungkinan oleh para pekerja.
“The girl who is burning her headscarf in this footage is #Nika_Shakarami,” a source close to the family told BBC Persian.
She was then chased by security forces and found dead 10 days later.#Mahsa_Amini
— Parham Ghobadi (@BBCParham) October 10, 2022
pic.twitter.com/j0hnq7Mb4n
Pekan lalu, TV pemerintah Iran menyiarkan rekaman video buram yang menunjukkan seorang remaja perempuan, yang diidentifikasi sebagai Nika, berjalan menyusuri gang dan memasuki sebuah gedung melalui pintu.
Namun, pada Senin lalu (10/10/2022), Nasrin Shakarami mengatakan kepada BBC Persia bahwa orang di dalam video itu bukan putrinya.
Sumber lain yang dekat dengan keluarga juga mengatakan bahwa cara berjalan remaja putri dalam rekaman itu tidak seperti Nika.
Baca juga: Minggu Keempat Protes Kematian Mahsa Amini di Iran, Demonstran: Polisi Adalah Pembunuh Rakyat
Shakarami juga menduga saudara perempuannya Atash dan saudara laki-lakinya Mohsen dipaksa untuk membuat pernyataan palsu tentang kematian Nika, selama mereka ditahan.
"Mereka mengancam akan menahan anak saudara laki-laki saya yang berusia empat tahun," kata dia.
Mohsen ditampilkan di TV pada Rabu (5/10/2022) malam, lalu berbicara menentang demo yang sedang berlangsung.
Tapi, seseorang di luar sorotan kamera tampak sepertinya berbisik, "Katakan, bajingan!".
Kemudian, Atash mengatakan bahwa Nika "tewas karena jatuh dari gedung".
Mereka dibebaskan setelah membuat pernyataan.
Keluarga mengatakan mereka menemukan tubuh Nika di kamar mayat, 10 hari setelah dia hilang.
Mereka juga hanya diizinkan oleh pihak berwenang untuk melihat wajah Nika selama beberapa detik, untuk mengidentifikasinya.
#Nika_Shakarami’s mother an interview with BBC Persian:
— Parham Ghobadi (@BBCParham) October 10, 2022
- Like Nika, I am against compulsory hijab
- My brother and sister’s interview with Iranian state TV was forced confession
-The footage below that Iranian state media showed isn’t Nika.#Mahsa_Amini
Atash juga mengatakan Garda Revolusi mengatakan kepadanya bahwa Nika berada dalam tahanan mereka selama lima hari, kemudian diserahkan kepada petugas penjara.
Baca juga: UPDATE Demo Kematian Mahsa Amini: 5 Fakta Terbaru dari Kedubes Iran di Indonesia
Nasrin Shakarami mengatakan Nika telah menghilang beberapa jam setelah menghadiri unjuk rasa yang terlihat dalam video di media sosial, dalam beberapa hari terakhir.
Salah satu video menunjukkan seorang gadis berpakaian hitam berdiri di tempat sampah di jalan dan mengangkat jilbabnya yang terbakar.
Kerumunan di sekelilingnya terdengar meneriakkan "matilah diktator", merujuk pada Pemimpin Tertinggi, Ayatollah Ali Khamenei, yang memiliki keputusan akhir semua urusan di negara itu.
Video lainnya menunjukkan adegan yang sama dari sudut yang berbeda.
"Seperti Nika, saya juga menentang wajib memakai jilbab sejak saya masih kecil. Tapi, generasi saya tidak cukup berani untuk memprotes," kata ibunda Nika kepada BBC Persia.
"Orang-orang seusia saya menerima penindasan, intimidasi, dan penghinaan selama bertahun-tahun, tetapi putri saya memprotes dan dia berhak melakukannya," ucap dia.
Baca juga: Demo Kematian Mahsa Amini di Iran Berlanjut, Dipimpin Siswi Sekolah
Generasi Z yang didefinisikan lahir antara 1997 dan 2012 diketahui telah berada di garis depan aksi unjuk rasa, yang dipicu oleh kematian Mahsa Amini.
#Nika_Shakarami from another angle. pic.twitter.com/fegXE3RiNx
— Parham Ghobadi (@BBCParham) October 10, 2022
Mahsa Amini (22) tewas setelah ditahan oleh polisi moral karena diduga melanggar hukum ketat pemakaian hijab di Republik Islam itu. Dia disebut tak menggunakan jilbab dengan sempurna untuk menutupi rambut.
Pada kenyataannya, Nika bukan satu-satunya pendemo perempuan muda yang terbunuh selama kerusuhan.
Hadis Najafi (22) dilaporkan telah ditembak mati oleh pasukan keamanan saat melakukan protes di kota Karaj, sebelah barat Teheran, pada 21 September, kata keluarganya.
Gadis lainnya, Sarina Esmailzadeh yang berusia 16 tahun, diduga meninggal setelah kepalanya dipukuli dengan tongkat oleh pasukan keamanan selama aksi demo di Karaj pada 23 September, menurut Amnesty International.
Pada Senin (10/10/2022), organisasi Masyarakat Iran untuk Melindungi Hak Anak melaporkan bahwa total 28 anak tewas selama protes.
Banyak anak lain telah ditangkap dan ditahan di pusat-pusat penahanan, kata kelompok itu.
Baca juga: Bikin Lagu Dukung Protes Kematian Mahsa Amini, Penyanyi Iran Shervin Hajipour Ditangkap
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.