Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/10/2022, 19:29 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

MOSKWA, KOMPAS.com - Lebih dari 200.000 orang telah mengikuti wajib militer dan akan menjadi tentara Rusia sejak Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan mobilisasi parsial pada 21 September 2022.

Hal itu disampaikan oleh Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu pada Selasa (4/10/2022).

"Sampai hari ini lebih dari 200.000 orang telah masuk tentara," kata Shoigu dalam pertemuan yang disiarkan televisi.

Baca juga: Pria Rusia Patahkan Lengan dengan Palu, Diduga untuk Hindari Mobilisasi Parsial

Mobilisasi parsial Rusia ditujukan untuk menopang pasukan Moskwa di Ukraina.

Itu diumumkan Putin setelah serangkaian kemunduran militer Rusia di Ukraina.

Kremlin menyebut hasil mobilisasi parsial itu baru "sebagian" karena pihaknya telah menargetkan untuk merekrut 300.000 orang.

Sebagaimana dikutip dari AFP, Shoigu mengatakan mereka yang dimobilisasi sedang dilatih di 80 tempat pelatihan dan enam pusat pelatihan.

Mobilisasi Kremlin telah menyebabkan beberapa protes dan eksodus pria usia militer.

Puluhan ribu orang Rusia dilaporkan telah melarikan diri dari wajib militer, terutama ke tetangga bekas Soviet.

Pemerintah Kazakhstan mengatakan pada Selasa bahwa lebih dari 200.000 orang Rusia telah menyeberang ke negara mereka dalam dua minggu.

Baca juga: Putin Akui Ada Kekeliruan dalam Mobilisasi Parsial yang Picu Ribuan Warga Rusia Kabur

Putin turun tangan pekan lalu untuk menenangkan ketakutan dan mendesak pihak berwenang untuk "memperbaiki semua kesalahan" dalam pelaksanaan program mobilisasi parsial.

Shoigu pada Selasa menuntut agar komandan militer dan angkatan laut membantu dengan cepat menyesuaikan rekrutan untuk berperang.

Dia meminta mereka untuk melakukan pelatihan tambahan dengan orang-orang yang dimobilisasi di bawah bimbingan perwira dengan pengalaman tempur.

Shoigu mengatakan orang yang dimobilisasi hanya dapat dikirim ke zona pertempuran setelah menjalani "pelatihan dan koordinasi tempur".

Menteri Pertahanan Rusia juga meminta pusat perekrutan tentara untuk tidak menolak sukarelawan "jika tidak ada alasan serius".

Baca juga: Akhir Pekan Tersibuk Finlandia, 16.900 Orang Rusia Masuk Usai Pengumuman Mobilisasi Parsial

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber AFP

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com