Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Iran Tangkap Reporter yang Liput Pemakaman Mahsa Amini

Kompas.com - 30/09/2022, 18:02 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

TEHERAN, KOMPAS.com - Iran pada Kamis (29/9/2022) menangkap seorang reporter bernama Elahe Mohammadi yang meliput pemakaman Mahsa Amini.

Penangkapan Mohammadi disampaikan oleh pengacaranya yaitu Mohammad Ali Kamfirouzi di Twitter.

Elahe Mohammadi awalnya dipanggil oleh otoritas kehakiman, tetapi kemudian ditangkap aparat keamanan saat dia dalam perjalanan untuk diinterogasi.

Baca juga: Protes Kematian Mahsa Amini di Iran Berlanjut, Total 83 Orang Tewas

Mohammadi bekerja untuk surat kabar Iran Ham Mihan. Dia meliput pemakaman Mahsa Amini (22) yang tiga hari koma setelah ditahan polisi moral Iran, lalu meninggal pada 16 September.

Pekan lalu aparat keamanan menggerebek rumah Mohammadi di Teheran, kata pengacaranya.

Suaminya menulis di Twitter bahwa Mohammadi dalam panggilan telepon singkat berkata bahwa dia ditahan di penjara Evin Teheran dan belum diberitahu tentang tuduhan apa pun.

Penangkapannya terjadi setelah polisi menahan jurnalis Nilufar Hamedi dari harian Shargh, yang mendatangi rumah sakit tempat Mahsa Amini koma dan turut mengungkap kasus itu ke dunia.

Hamedi saat ini juga masih ditahan di penjara Evin Teheran, dan suaminya berujar bahwa jurnalis perempuan itu tidak mengetahui tuduhan terhadapnya.

Kelompok-kelompok hak asasi manusia menuduh Iran melakukan penangkapan besar-besaran terhadap jurnalis kritis yang masih berada di dalam negeri. Sasaran utamanya adalah yang meliput kasus Mahsa Amini. Akses internet juga sangat dibatasi.

Baca juga:

Para aktivis mengatakan, Mahsa Amini tewas akibat pukulan di kepala yang dideritanya dalam tahanan, tetapi klaim itu belum dikonfirmasi oleh pihak berwenang.

Committee to Protect Journalists (CPJ) yang berbasis di Washington mengungkapkan, setidaknya 25 jurnalis telah ditangkap sejak demo Iran pecah.

"Pasukan keamanan Iran harus menghentikan tindakan represif mereka terhadap para jurnalis yang menceritakan kisah kritis ini dan memulihkan akses internet yang sangat penting untuk memberi informasi kepada publik," kata Koordinator CPJ Timur Tengah, Sherif Mansour, dikutip dari kantor berita AFP.

Awak media lainnya yang ditahan adalah jurnalis foto Yalda Moaiery, yang meraih penghargaan internasional untuk foto ikonik demo 2019, dan dipenjara di penjara wanita Qarchak di luar Teheran.

Dia ditangkap pada 19 September saat meliput demo di Teheran, kata CPJ.

Menurut informasi Reporters Without Borders (RSF) yang berbasis di Paris, setidaknya 33 jurnalis saat ini dipenjara di Iran.

Baca juga: Hadis Najafi Tewas Ditembak 6 Peluru Saat Demo Iran Tak Pakai Jilbab

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com