LONDON, KOMPAS.com – Raja Charler III tercatat lebih miskin daripada beberapa raja yang ada di Asia maupun Afrika.
Setelah Ratu Elizabeth II wafat pada Kamis (8/9/2022), Raja Charles III mengambil alih jabatan sebagai kepala belasan negara.
Dilansir dari Kompas.id, Selasa (13/9/2022), gabungan produk domestik bruto negara-negara yang dikepalai Charles III hampir 6 triliun dollar AS.
Baca juga: Ini Alasan Raja Charles III Dibebaskan Bayar Pajak dari Warisan Rp11,3 Triliun
Meski demikian, dia masih kalah kaya dibandingkan dengan dua monarki di Asia Tenggara.
Forbes memperkirakan kekayaan pribadi Charles, sampai Rabu (7/9/2022), hanya 100 juta dollar AS atau Rp 1,46 triliun.
Sementara, setelah Ratu Elizabeth II meninggal dan dia menjadi raja, kekayaan Raja Charles III melonjak menjadi setidaknya 600 juta dollar AS.
Hampir seluruh aset pribadi ibunya diwariskan ke Raja Charles III.
Sebagai raja, Charler memang akan menjadi pengarah pengelolaan aneka aset keluarga kerajaan yang bernilai total 28 miliar dollar AS.
Tapi, dia hanya menjadi pengelola, bukan sebagai pemilik.
Status itu menjadi sebab utama Raja Charles III kalah kaya dibandingkan dengan sejumlah raja di Asia dan Afrika.
Asia adalah tempat para pemimpin monarki terkaya di dunia selama puluhan tahun. Peringkat pertama diduduki Raja Rama X yang bertakhta di Thailand.
Baca juga: Beda Gaya Kekuasaan Raja Charles III dan Ratu Elizabeth II
Kepala negara monarki konstitusional itu dilaporkan memiliki aset senilai 45 miliar dollar AS.
Aset itu berupa badan pengelolaan kekayaan istana. Di Thailand, kekayaan istana adalah kekayaan raja.
Selain 23 persen aset di Bank Siam, Rama X punya 38 pesawat dan helikopter.
Aset lainnya berupa 40.000 bangunan yang disewakan kepada berbagai pihak di Thailand.