KYIV, KOMPAS.com – Invasi Rusia ke Ukraina telah memasuki hari ke-186 pada Minggu (28/8/2022) sejak dimulai pada 24 Februari.
Berikut rangkuman serangan Rusia ke Ukraina hari ke-186, sebagaimana dilansir Reuters.
Baca juga: Peringatan Pasukan Chechnya yang Bertarung untuk Ukraina: Jika Menang, Rusia Tak Akan Berhenti
Rusia menembakkan artilerinya ke beberapa kota Ukraina di seberang sungai dari pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Zaporizhzhia.
Pejabat setempat mengatakan, serangan Rusia tersebut menambah penderitaan warga karena laporan penembakan di sekitar pembangkit memicu kekhawatiran akan bencana radiasi.
Kementerian Pertahanan Inggris masih belum tahu bagaimana cara Rusia mencapai peningkatan besar dalam angkatan bersenjatanya.
Tetapi, lanjut Kementerian Pertahanan Inggris, peningkatan kekuatan itu tidak mungkin secara substansial meningkatkan kekuatan tempur Rusia di Ukraina.
Baca juga: Putin Beri Uang Bagi Orang Ukraina yang Pindah Rusia
Wali Kota Melitopol mengatakan kepada saluran televisi Ukraina bahwa pemerintah menembaki pangkalan militer Rusia di kota itu sekitar pukul 01.00 waktu setempat.
Angkatan udara Rusia menyerang bengkel di pabrik Motor Sich di wilayah Zaporizhzhia Ukraina di mana helikopter sedang diperbaiki.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan, pasukannya menghancurkan fasilitas penyimpanan bahan bakar di wilayah Dnipro, Ukraina.
Baca juga: Putin Permudah Izin Tinggal dan Kerja Warga Ukraina di Rusia
Enam kapal bermuatan makanan dikabarkan meninggalkan pelabuhan Odessa, Ukraina.
Jutaan ton makanan dari panen sebelumnya di Ukraina masih harus disalurkan untuk memberi ruang bagi panenan berikutnya.
Pelaut pedagang akan diizinkan meninggalkan Ukraina jika mereka menerima persetujuan dari badan administrasi militer setempat.
Baca juga: Peringatan Ukraina, Ada Risiko Kebocoran Radioaktif di PLTN Zaporizhzhia
Jerman dapat menasionalisasi bisnis energi yang ditinggalkan oleh Gazprom Rusia pada April.
Pemerintah Jerman telah membentuk perusahaan induk untuk melakukan kemungkinan nasionalisasi Gazprom Germania.
Dell Technologies mengatakan pada Sabtu bahwa pihaknya telah menghentikan semua operasi Rusia setelah menutup kantornya pada pertengahan Agustus.
Baca juga: Sekutu Putin: Rusia Tak Akan Hentikan Perang meski Ukraina Batal Gabung NATO
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.