Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Australia Selidiki Eks PM Scott Morrison karena Rangkap Banyak Jabatan

Kompas.com - 27/08/2022, 11:21 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

CANBERRA, KOMPAS.com - Australia pada Jumat (26/8/2022) menunjuk mantan hakim pengadilan tinggi untuk menyelidiki keputusan eks perdana menteri Scott Morrison yang secara diam-diam menunjuk dirinya sendiri merangkap jabatan

Perdana Menteri saat ini Anthony Albanese mengumumkan pembentukan penyelidikan, dengan mengatakan bahwa sistem demokrasi parlementer negara itu mendapat ujian.

Selama pandemi Covid-19, Morrison yang merupakan pemimpin konservatif menunjuk dirinya sendiri ke kementerian kesehatan, perbendaharaan, keuangan, sumber daya, dan urusan dalam negeri tanpa memberitahu kolega atau publik.

Baca juga: Mantan PM Australia Ketahuan Pernah Diam-diam Tunjuk Diri Sendiri Rangkap Jadi Menteri

Albanese mengatakan, penyelidikan itu penting untuk memastikan bahwa ini tidak akan pernah terjadi lagi.

Penyelidikan akan dipimpin oleh mantan hakim pengadilan tinggi Virginia Bell dan hasilnya akan dilaporkan pada 25 November 2022.

"Kita perlu melakukan penyelidikan yang cepat dan tepat," kata Albanese, menambahkan bahwa ini "bukan tentang politik, tetapi bagaimana ini terjadi, mengapa ini terjadi, dan siapa yang mengetahuinya."

Dia membolehkan Morrison atau mantan menteri pemerintah lainnya untuk dipaksa memberikan bukti jika perlu.

Morrison bersikeras bahwa dia melakukan hal yang benar dengan mengambil kekuasaan darurat selama hiruk-pikuk pandemi.

"Saya mengemudikan kapal di tengah badai," katanya dalam penampilan publik pertama setelah skandal itu pecah.

Sebanyak tiga dari sesama perdana menteri konservatif juga mengkritik perilaku Scott Morrison.

Baca juga: Anda Belum Terinfeksi Covid-19? Ini Kemungkinan Penyebabnya Menurut Ahli Australia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

Global
Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Global
Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Global
Kredibilitas Biden Dipertanyakan Setelah Serangan Brutal Israel ke Rafah

Kredibilitas Biden Dipertanyakan Setelah Serangan Brutal Israel ke Rafah

Global
Melihat Dampak dari Mengakui Palestina sebagai Negara

Melihat Dampak dari Mengakui Palestina sebagai Negara

Internasional
Israel Klaim Senjatanya Sendiri Tak Mungkin Picu Kebakaran Besar yang Tewaskan 45 Orang di Rafah

Israel Klaim Senjatanya Sendiri Tak Mungkin Picu Kebakaran Besar yang Tewaskan 45 Orang di Rafah

Global
Bagaimana Rencana 'The Day After' Bisa Bantu Mengakhiri Perang di Gaza

Bagaimana Rencana "The Day After" Bisa Bantu Mengakhiri Perang di Gaza

Internasional
Jelang Pemilu, Meksiko Akan Kerahkan 27.000 Tentara dan Garda Nasional

Jelang Pemilu, Meksiko Akan Kerahkan 27.000 Tentara dan Garda Nasional

Global
Saat Politikus AS Nikki Haley Tulis 'Habisi Mereka' di Rudal Israel...

Saat Politikus AS Nikki Haley Tulis "Habisi Mereka" di Rudal Israel...

Global
Rangkuman Hari Ke-825 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Minta Dunia Tak Bosan | Putin Wanti-wanti Barat soal Senjata

Rangkuman Hari Ke-825 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Minta Dunia Tak Bosan | Putin Wanti-wanti Barat soal Senjata

Global
Tragedi di Desa Yahidne Dinilai Jadi Gambaran Rencana Putin atas Ukraina

Tragedi di Desa Yahidne Dinilai Jadi Gambaran Rencana Putin atas Ukraina

Internasional
Kolombia Selangkah Lagi Larang Adu Banteng mulai 2027

Kolombia Selangkah Lagi Larang Adu Banteng mulai 2027

Global
Hamas Tewaskan 1.189 Orang, Israel 36.096 Orang

Hamas Tewaskan 1.189 Orang, Israel 36.096 Orang

Global
Taiwan Minta Dukungan Indonesia di Tengah Latihan Militer China

Taiwan Minta Dukungan Indonesia di Tengah Latihan Militer China

Global
Israel Mengelak Serangannya ke Rafah Sebabkan Kebakaran Mematikan

Israel Mengelak Serangannya ke Rafah Sebabkan Kebakaran Mematikan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com