KOMPAS.com - Serangan Rusia ke Ukraina memasuki hari ke-171 dengan militer Ukraina mengatakan artilerinya menghantam gudang amunisi Rusia di dekat jembatan utama di selatan.
Kyiv mengklaim sekarang memiliki kemampuan untuk menyerang hampir semua jalur pasokan Moskwa di wilayah yang diduduki.
Reuters melaporkan tidak ada komentar segera dari pihak berwenang Rusia atas laporan serangan di provinsi Kherson, atau jangkauan senjata Ukraina.
McDonald's akan mulai membuka kembali beberapa restorannya di Ukraina dalam beberapa bulan mendatang, simbol kembalinya negara yang dilanda perang itu ke keadaan normal dan menunjukkan dukungan setelah rantai makanan cepat saji Amerika dan yang lainnya menarik diri dari Rusia.
Berikut sejumlah perkembangan penting perang kedua negara dalam rangkuman hari ke-171 serangan Rusia ke Ukraina:
Volodymyr Zelensky berkicau di Twitter bahwa dia berbicara dengan Paus Fransiskus pada Jumat (12/8/2022).
"Menginformasikan tentang agresi yang dilakukan Federasi Rusia terhadap Ukraina, tentang kejahatan mengerikan Rusia," tulis presiden Ukraina itu di Twitter.
Penembakan Rusia menewaskan dua warga sipil di Kramatorsk, kota besar terakhir di bawah kendali Ukraina di wilayah Donetsk timur, kata gubernur regional.
Di tenggara kota Zaporizhzhia, tembakan artileri Rusia juga merenggut nyawa seorang wanita, menurut seorang pejabat setempat.
PBB mendesak zona demiliterisasi di sekitar pembangkit nuklir (PLTN) Zaporizhzhia karena Rusia dan Ukraina saling tuding atas lebih banyak penembakan.
Perusahaan energi nuklir Ukraina mengatakan fasilitas di tenggara negara itu telah ditembaki lima kali oleh pasukan Rusia pada Kamis (11/8/2022), mengakibatkan staf tidak dapat mengubah shift.
Valentyn Reznichenko, gubernur wilayah Dnipropetrovsk, dilaporkan mengatakan tiga warga sipil - termasuk seorang anak laki-laki - terluka dalam penembakan semalam pada Jumat (12/8/2022) di Marhanets, sebuah kota di seberang pabrik.
Baca juga: Peringatan Mantan Presiden Rusia: Insiden Nuklir Bisa Terjadi di Eropa
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan kepada pejabat pemerintah untuk berhenti berbicara kepada wartawan tentang taktik militer Kyiv melawan Rusia.
Dia mengatakan pernyataan seperti itu “terus terang tidak bertanggung jawab”.
Setelah ledakan besar yang menghancurkan pangkalan udara Rusia di Crimea pada Selasa (9/8/2022), surat kabar New York Times dan Washington Post mengutip pejabat tak dikenal yang mengatakan pasukan Ukraina bertanggung jawab.