Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trump Tuduh FBI Tanam Bukti Saat Gerebek Rumahnya

Kompas.com - 11/08/2022, 12:42 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

PALM BEACH, KOMPAS.com - Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada Rabu (10/8/2022) menuduh FBI menanam bukti saat menggerebek rumahnya di Mar-a-Lago, Palm Beach, negara bagian Florida.

Trump juga mengeluh ia dilarang memasuki kembali rumahnya tersebut. Penggerebekan rumah eks presiden ke-45 AS itu turut memicu amarah Partai Republik.

"FBI dan yang lainnya dari Pemerintah Federal tidak mengizinkan siapa pun, termasuk pengacara saya, berada di dekat area yang digeledah atau terlihat selama penggerebekan di Mar-a-Lago," tulis Trump di platform media sosial Truth Social miliknya nya.

Baca juga: FBI Gerebek Rumah Donald Trump di Mar-a-lago Florida

"Semua orang diminta meninggalkan tempat, mereka ingin dibiarkan sendiri, tanpa ada saksi untuk melihat apa yang mereka lakukan, ambil atau, semoga tidak, 'menanam' (bukti)," lanjutnya dikutip dari kantor berita AFP.

Adapun FBI menolak memberikan rincian tentang penggerebekan rumah Trump di kawasan elite West Palm Beach.

Rumah Trump digerebek sebagai bagian dari beberapa penyelidikan hukum terhadap mantan presiden tersebut.

Mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump saat meninggalkan Trump Tower, pada Rabu (10/8/2022) di New York, dalam perjalanan ke kantor jaksa agung New York untuk deposisi penyelidikan sipil.AP PHOTO/JULIA NIKHINSON Mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump saat meninggalkan Trump Tower, pada Rabu (10/8/2022) di New York, dalam perjalanan ke kantor jaksa agung New York untuk deposisi penyelidikan sipil.
Kantor-kantor media AS melaporkan, FBI sedang melakukan pencarian resmi yang disahkan pengadilan terkait potensi penyelewengan dokumen rahasia yang dikirim ke Mar-a-Lago setelah Trump meninggalkan Gedung Putih pada Januari 2021.

Baca juga:

Trump (76) dan para tokoh Partai Republik menuding penggerebekan itu bermotif politik dan senjata dari Kementerian Kehakiman.

"Tidak ada yang pernah terjadi seperti ini pada Presiden Amerika Serikat sebelumnya," kata Trump tentang operasi FBI.

Trump juga mempertanyakan mengapa rivalnya dari Demokrat yaitu mantan presiden Barack Obama dan calon presiden 2016 Hillary Clinton tidak pernah diperiksa

"Obama dan Clinton tidak pernah 'digerebek', meski ada perselisihan besar!" kata Trump.

Baca juga: Pencarian FBI atas Properti Trump, Mengapa Baru Sekarang?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Global
PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

Global
Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Global
Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Global
Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Global
AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

Global
[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

Global
Putin Berencana Kunjungi China pada Mei 2024

Putin Berencana Kunjungi China pada Mei 2024

Global
Eks PM Malaysia Mahathir Diselidiki Terkait Dugaan Korupsi 2 Anaknya

Eks PM Malaysia Mahathir Diselidiki Terkait Dugaan Korupsi 2 Anaknya

Global
TikTok Mungkin Segera Dilarang di AS, India Sudah Melakukannya 4 Tahun Lalu

TikTok Mungkin Segera Dilarang di AS, India Sudah Melakukannya 4 Tahun Lalu

Global
Suhu Panas Tinggi, Murid-murid di Filipina Kembali Belajar di Rumah

Suhu Panas Tinggi, Murid-murid di Filipina Kembali Belajar di Rumah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com