Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ukraina Tetapkan Target Waktu Bisa Menang Lawan Rusia dalam Perang

Kompas.com - 20/07/2022, 07:35 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

KYIV, KOMPAS.com - Ukraina menetapkan target waktu bisa menang melawan Rusia dalam perang.

Kepala Staf Kepresidenan Ukraina Andriy Yermak pada Selasa (19/7/2022) mengatakan, Ukraina harus memenangkan perangnya dengan Rusia sebelum musim dingin.

Hal ini diperlukan untuk mencegah Moskwa memiliki lebih banyak waktu untuk mempersiapkan serangan baru.

Baca juga: Putin: Kami Akan Memfasilitasi Ekspor Gandum Ukraina, tapi...

"Sangat penting bagi kami untuk tidak memasuki musim dingin. Setelah musim dingin, ketika Rusia akan memiliki lebih banyak waktu untuk mendapatkan pijakan, tentu akan lebih sulit (dikalahkan). Sangat penting bagi kami untuk tidak memberi mereka kemungkinan ini," kata Yermak kepada media mingguan Ukraina Novoye Vremya.

Dia mengulangi pandangan Kyiv bahwa sekutu Barat Ukraina harus memasoknya dengan lebih banyak senjata.

Yermak mengatakan Ukraina mengandalkan janji bantuan AS bernilai miliaran dolar dalam bentuk persenjataan dan dukungan ekonomi untuk menghadapi perang melawan Rusia.

Paket Undang-Undang Pinjam-Sewa Pertahanan Demokrasi Ukraina telah ditandatangani oleh  Presiden AS Joe Biden pada Mei lalu untuk mempercepat dukungan yang akan mulai beroperasi penuh mulai bulan depan.

"Tujuan kami adalah kemenangan," kata Yermak, sebagaimana dikutip dari Kantor Berita AFP.

Untuk diketahui, musim dingin di Ukraina-Rusia akan dimulai pada Desember 2022 hingga Februari 2023.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-146 Serangan Rusia ke Ukraina, Odessa Digempur Rudal, Putin Puji Erdogan

Pembicaraan Rusia-Ukraina

Dia menyebut setiap pembicaraan yang sedang berlangsung dengan Rusia hanya berkisar pada bagaimana ekspor gandum Ukraina dari pelabuhan yang diblokade dapat dibuka kembali.

Yermak menyampaikan, pembicaraan bukan membahas soal bagaimana mengakhiri konflik setelah Rusia menginvasi pada 24 Februari.

"Negosiasi ini (ekspor biji-bijian Ukraina) berlangsung di tingkat kementerian militer dan luar negeri dengan mediasi PBB," kata dia.

"Saya berhubungan dengan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, saya tidak berkomunikasi dengan Rusia," tegasnya.

Baca juga: Apakah Sanksi ke Rusia atas Perang di Ukraina Berhasil? Ini Kata Para Menteri Uni Eropa

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Saat Ratusan Ribu Orang Antar Presiden Iran Ebrahim Raisi ke Tempat Peristirahatan Terakhirnya...

Saat Ratusan Ribu Orang Antar Presiden Iran Ebrahim Raisi ke Tempat Peristirahatan Terakhirnya...

Global
Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah untuk Berlaku Sebulan

Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah untuk Berlaku Sebulan

Global
Kerusuhan dan Kekerasan Terjadi di Kaledonia Baru, Apa yang Terjadi?

Kerusuhan dan Kekerasan Terjadi di Kaledonia Baru, Apa yang Terjadi?

Global
[POPULER GLOBAL] 20 Penumpang Singapore Airlines di ICU | Israel Kian Dikucilkan

[POPULER GLOBAL] 20 Penumpang Singapore Airlines di ICU | Israel Kian Dikucilkan

Global
 Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Global
Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Global
Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Global
Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Global
Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Global
Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Global
Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Global
Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Global
Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Global
China 'Hukum' Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

China "Hukum" Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

Global
UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com