Sekarang negara-negara berkembang, yang meminjam banyak selama bertahun-tahun, mendapati bahwa fondasi ekonomi yang lemah membuat mereka sangat rentan terhadap gelombang kejut global.
China telah menjadi pemberi pinjaman yang dominan untuk beberapa negara berkembang ini dan mungkin dapat mengendalikan nasib mereka secara krusial.
Baca juga: Presiden Sri Lanka Kabur Saat Negara Jatuh Bangkrut, Separah Apa Kondisinya Kini?
Masalahnya, tidak jelas seperti apa kondisi pinjaman Beijing sekarang, atau bagaimana mereka dapat merestrukturisasi utang.
Kesalahan China, menurut Alan Keenan dari International Crisis Group adalah mendorong dan mendukung proyek infrastruktur mahal, yang belum menghasilkan keuntungan ekonomi yang besar.
"Yang sama pentingnya adalah dukungan politik aktif mereka untuk keluarga Rajapaksa yang berkuasa dan kebijakannya...Kegagalan politik ini adalah jantung dari keruntuhan ekonomi Sri Lanka,” dia mencontohkan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.