Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Negara Eropa Hadapi Gelombang Panas Ekstrem, Sungai dan Waduk Mengering

Kompas.com - 17/07/2022, 12:31 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Politico

LONDON, KOMPAS.com – Sejumlah negara di Eropa merasakan sengatan dari gelombang panas ekstrem.

Di Eropa Barat, suhu diprediksi bakal melampaui 40 derajat Celsius pada pekan depan. Sedangkan Eropa Selatan sudah memerangi efek panas musim panas yang lebih terik.

Baca juga: Gelombang Panas di China, Genteng sampai Meleleh dan Jalan Retak

Para ilmuwan mengatakan, peristiwa gelombang panas ekstrem yang terjadi belakangan ini adalah akibat dari perubahan iklim dunia.

Sejauh ini, lebih dari 230 orang telah meninggal karena efek yang berhubungan dengan panas di Spanyol dan 238 di Portugal, menurut laporan media lokal.

Berikut lima negara di Eropa yang merasakan dampak gelombang panas, sebagaimana dilansir Politico, Sabtu (16/7/2022).

Baca juga: Gelombang Panas Kembali Landa Spanyol, Suhu Capai 43 Derajat Celsius, Risiko Kebakaran Hutan Tinggi

Portugal

Kebakaran telah berkobar di beberapa daerah sejak pekan lalu di Portugal, dengan hampir 250 kebakaran baru dilaporkan pada Jumat dan Sabtu.

Suhu di Lous, yang terletak di wilayah Portugal tengah, mencapai rekor 46,3 derajat Celsius pada Rabu (13/7/2022).

Pemerintah telah mengumumkan peringatan merah di 16 dari 18 distrik dengan lebih dari seratus kota dengan risiko maksimum kebakaran pedesaan.

Perdana Menteri Portugal Antonio Costa membatalkan rencana kunjungan kenegaraan ke Mozambik, memilih tinggal di negaranya dan memantau kebakaran.

“Kami menghadapi situasi yang hampir belum pernah terjadi sebelumnya dalam hal meteorologi,” kata Komandan Nasional Perlindungan Sipil Andre Fernandes.

Baca juga: Gelombang Panas Abnormal Melanda Eropa, Spanyol dan Jerman Berjuang Atasi Kebakaran Hutan

Spanyol

Hampir setengah dari wilayah hutan Sierra de la Culebra, sebuah pegunungan di barat laut Spanyol, telah terbakar.

Peristiwa tersebut menjadikannya kebakaran terbesar yang tercatat dalam sejarah Spanyol. Bahkan sejumlah kawasan di Figueruela de Arriba, api masih menyala.

Di dekat Costa del Sol, yang merupakan tujuan wisata populer, sekitar 2.300 orang harus melarikan diri dari kebakaran hutan yang telah menyebar di pegunungan Sierra de Mijas.

Panas yang menyengat dan kurangnya curah hujan membuat kapasitas air di waduk-waduk di Spanyol hanya terisi 44,4 persen pada Rabu.

Baca juga: Gelombang Panas Datang Lebih Awal, Panen Gandum di Perancis Terancam

Italia

Sungai terpanjang di Italia, Po, telah mencapai rekor ketinggian air terendah setelah berbulan-bulan tanpa hujan lebat.

Membentang dari Pegunungan Alpen hingga Laut Adriatik, Sungai Po telah menjadi sumber air yang vital digunakan untuk minum, irigasi, dan pembangkit listrik tenaga air (PLTA).

Di wilayah Piedmont di Italia utara, lebih dari 170 kotamadya telah mengeluarkan, atau berencana untuk mengeluarkan peraturan tentang konsumsi air.

Siapa pun yang kedapatan menggunakan air untuk irigasi taman umum atau pribadi, mencuci halaman atau mobil, dapat didenda hingga 500 euro.

Pemerintah Italia yang tertatih-tatih telah mengumumkan keadaan darurat di sebagian besar wilayah utara.

Baca juga: India Dilanda Banjir Mematikan dan Gelombang Panas secara Bersamaan

Perancis

Di Perancis, lebih dari 10.000 orang telah dievakuasi dari daerah di barat daya negara itu, saat kebakaran terjadi di departemen Gironde.

Menurut media lokal, tiga kebakaran besar masih aktif dan lebih dari 5.000 hektare lahan telah terbakar.

Pada Sabtu, departemen meteorologi memperpanjang peringatan gelombang panas oranye ke 38 departemen, dari Brittany ke Cote d'Azur.

Anggota parlemen Perancis dari Parta Hijau Melanie Vogel mengetwit bahwa suhu permukaan tanah mencapai 59 derajat Celsius di Spanyol dan 48 derajat Celsius di Perancis selatan.

“Ini bukan hanya musim panas. Ini adalah neraka dan akan segera menjadi akhir dari kehidupan manusia jika kita melanjutkan aki iklim kita,” ujar Vogel.

Baca juga: Derita Warga India “Disengat” Gelombang Panas hingga 49 Derajat Celsius

Inggris

Sejumlah pejabat pemerintah di Inggris memperingatkan bahwa negara itu harus bersiap menghadapi hari-hari terpanas dalam sejarahnya pada Senin (18/7/2022) dan Selasa (19/7/2022).

Suhu saat dua hari tersebut kemungkinan mencapai rekor 40 derajat Celsius.

Kantor Meteorologi Inggris mengeluarkan peringatan merah pertama untuk panas luar biasa, yang berarti orang sehat, bukan hanya yang rentan, bisa rentan terhadap penyakit dan kematian.

Rapat kabinet darurat diadakan pada Sabtu untuk membahas gelombang panas.

Juru Bicara Kantor Meteorologi Inggris Grahame Madge mendesak orang-orang dengan kerabat atau tetangga yang rentan untuk memastikan mereka melakukan tindakan yang sesuai.

Beberapa tindakan telah diusulkan oleh pemerintah.

Baca juga: India Larang Ekpor Gandum karena Gelombang Panas Rusak Panen

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com