Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasca-pembunuhan Shinzo Abe, Koalisi Penguasa Jepang Diyakini Menang Pemilu

Kompas.com - 11/07/2022, 10:01 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

TOKYO, KOMPAS.com – Pemerintah koalisi konservatif Jepang meningkatkan kursi mayoritasnya di majelis tinggi parlemen setelah pemilu pada Minggu (10/7/2022), dua hari setelah mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe dibunuh.

Abe ditembak mati pada Jumat (8/7/2022) ketika menyampaikan pidato kampanye untuk Partai Demokrat Liberal (LDP) di Nara, sebagaimana dilansir Channel News Asia.

LDP dan Partai Komeito kini menguasai 76 dari 125 kursi yang diperebutkan di majelis tinggi parlemen, dari 69 sebelumnya, menurut exit poll yang dikeluarkan oleh lembaga penyiaran publik NHK.

Baca juga: Penembakan Shinzo Abe: Polisi Jepang Mengaku Ada Masalah dalam Pengamanan Mantan Perdana Menteri

Sedangkan LDP sendiri, yang kini dipimpin Perdana Menteri Fumio Kishida, mendapatkan 63 kursi majelis tinggi parlemen, naik dari sebelumnya 55 kursi.

Pemilihan untuk majelis tinggi parlemen biasanya merupakan referendum tentang pemerintahan yang sedang menjabat, sebagaimana dilansir Channel News Asia.

Perubahan pemerintahan tidak dipertaruhkan dalam pemilihan kali ini karena perubahan pemerintahan ditentukan oleh majelis rendah parlemen.

Tetapi kemenangan dalam majelis tinggi dapat membantu Kishida mengkonsolidasikan kekuasaannya saat dia berupaya mengarahkan pemulihan Jepang dari pandemi Covid-19.

Baca juga: Putin Tak Akan Hadiri Pemakaman Mantan PM Jepang Shinzo Abe

Selain itu, dia juga berupaya menahan kenaikan harga konsumen,dan meningkatkan pertahanan pada saat ketegangan dengan China.

Hasil akhir dari pemilu majelis tinggi parlemen akan diumumkan pada Senin (11/7/2022) sore waktu setempat.

“Sangat penting kami dapat menyatukan pemilihan ini pada saat kekerasan mengguncang fondasi pemilihan,” kata Kishida, anak didik Abe, setelah exit poll.

“Saat ini, ketika kita menghadapi masalah termasuk virus corona, Ukraina, dan inflasi, solidaritas di dalam pemerintah dan partai koalisi sangat penting,” tambah Kishida.

Baca juga: 4 Fakta Tetsuya Yamagami, Terungkap Rencana Penembakan Mantan PM Jepang Shinzo Abe

LDP mengheningkan cipta untuk Abe di markas besarnya di Tokyo saat para anggota menunggu hasil yang akan datang.

Analis memperkirakan bahwa pembunuhan Abe berpengaruh untuk mengerek suara yang diperoleh LDP, yang saat ini dipimpin Kishida.

Hasil jajak pendapat menunjukkan, partai-partai yang terbuka untuk merevisi konstitusi pasifis untuk mempertahankan mayoritas dua pertiga mereka di majelis tinggi.

Sebagian besar pemilih menyukai kekuatan militer yang lebih besar, jajak pendapat menunjukkan.

Baca juga: Kekerasan Senjata Jarang Terjadi di Jepang, Penembakan Shinzo Abe Pengecualian

Robert Ward dari International Institute of Strategic Studies mengatakan, Kishida mungkin bergerak dengan hati-hati pada perubahan konstitusi.

Tetapi, lanjut Ward, kemenangan di depan mata tampaknya akan membuka jalan bagi lebih banyak untuk belanja pertahanan.

Ward menambahkan, Kishida sekarang mendapatkan lampu hijau untuk itu.

Ditanya tentang revisi konstitusi pada Minggu malam, Kishida mengatakan bahwa dia akan fokus menyusun RUU untuk dibahas di parlemen.

Baca juga: 7 PM Jepang yang Tewas Dibunuh, Termasuk Shinzo Abe

Orang-orang yang dekat dengan Kishida mengatakan, timnya juga ingin secara bertahap menghapus Abenomics, kebijakan ekonomi yang dikeluarkan era Abe.

Kishida sekarang mungkin memiliki modal politik untuk mengubah arah, kata sejumlah analis.

“Kishida mungkin memiliki lebih banyak kelonggaran dalam mengejar kebijakan berdasarkan ide-idenya, meskipun anggota parlemen yang dekat dengan Abe dapat bersatu dan lebih vokal menyerukan untuk mempertahankan Abenomics,” kata Koya Miyamae, ekonom senior di SMBC Nikko Securities.

Baca juga: Pengakuan Tetsuya Yamagami Pelaku Penembakan Shinzo Abe, Dendam Eks Anggota AL kepada Mantan PM Jepang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com