Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Eropa Kelimpungan Betul jika Rusia Setop Pasokan Gas Sepenuhnya

Kompas.com - 11/07/2022, 09:31 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

LONDON, KOMPAS.com – Pipa Nord Stream 1 memulai pemeliharaan tahunan pada Senin (11/7/2022), dengan aliran gas ke Eropa diperkirakan akan berhenti selama sepuluh hari.

Kendati demikian, pemerintah di Eropa, pasar, dan perusahaan khawatir penyetopan aliran gas mungkin diperpanjang karena perang di Ukraina.

Nord Stream 1 merupakan pipa tunggal terbesar yang membawa gas Rusia ke Jerman. Nord Stream 1 mengangkut 55 miliar meter kubik gas per tahun dari Rusia ke Jerman melalui bawah Laut Baltik.

Baca juga: Pro-Kontra Uni Eropa Labeli Nuklir dan Gas sebagai Energi Hijau

Bulan lalu, Rusia memotong aliran gas hingga 40 persen dari total kapasitas pipa, dengan alasan keterlambatan pengembalian turbin yang diperbaiki oleh Siemens Energy Jerman di Kanada.

Kanada mengatakan pada akhir pekan bahwa pihaknya akan mengembalikan turbin yang diperbaiki, tetapi juga mengatakan akan memperluas sanksi terhadap sektor energi Rusia.

Eropa khawatir, Rusia memanfaatkan pemeliharaan terjadwal sebagai dalih untuk membatasi pasokan gas Eropa lebih lanjut.

Jika demikian terjadi betulan, rencana mengisi penyimpanan untuk musim dingin akan rusak, dan krisis gas di “Benua Biru” akan semakin parah.

Baca juga: Gas Rusia ke Jerman Dikhawatirkan Segera Disetop Total, Berlin Ketar-ketir

Menteri Ekonomi Jerman Robert Habeck mengatakan, negaranya harus siap menghadapi kemungkinan jika Rusia menangguhkan aliran gas melalui Nord Stream 1 lebih lama dari yang dijadwalkan.

“Berdasarkan pola yang telah kita lihat, tidak akan terlalu mengejutkan sekarang jika beberapa detail teknis kecil ditemukan dan kemudian mereka bisa mengatakan 'sekarang kami tidak bisa menyalakannya lagi',” ujar Habeck.

Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov menolak tuduhan yang menyebut bahwa Rusia memanfaatkan minyak dan gas sebagai alat untuk memberikan tekanan politik.

Peskov berujar, penutupan aliran gas karena pemeliharaan adalah kegiatan yang terjadwal.

Baca juga: Ukraina Ekspor Listrik ke Uni Eropa Usai Rusia Kurangi Pasokan Gas

Selain Nord Stream 1, ada jaringan pipa besar lainnya dari Rusia ke Eropa.

Namun, aliran gas dari pipa tersebut secara bertahap menurun, terutama setelah Ukraina menghentikan salah satu rute transit gas pada Mei dengan alasan adanya gangguan yang disebabkan pasukan pendudukan Rusia.

Di sisi lain, Rusia telah memotong pasokan gas sepenuhnya ke beberapa negara Eropa yang tidak memenuhi permintaannya untuk pembayaran dalam rubel.

“Beberapa bulan terakhir telah menunjukkan satu hal: (Presiden Rusia Vladimir) Putin tidak mengenal tabu. Oleh karena itu, penghentian total pasokan gas melalui pipa Nord Stream tidak dapat dikesampingkan,” kata Timm Kehler, direktur pelaksana asosiasi industri Jerman Zukunft Gas.

Baca juga: Video Detik-detik Gas Klorin Bocor dan Tewaskan 12 Orang di Pelabuhan Yordania

Ekonomi yang terancam

Fasilitas pendaratan pipa gas 'Nord Stream 2' digambarkan di Lubmin, Jerman utara, Selasa, 15 Februari 2022. Nord Stream 2 adalah pipa gas alam sepanjang 1.230 kilometer (764 mil) di bawah Laut Baltik, membentang dari Rusia ke pantai Baltik Jerman.AP PHOTO/MICHAEL SOHN Fasilitas pendaratan pipa gas 'Nord Stream 2' digambarkan di Lubmin, Jerman utara, Selasa, 15 Februari 2022. Nord Stream 2 adalah pipa gas alam sepanjang 1.230 kilometer (764 mil) di bawah Laut Baltik, membentang dari Rusia ke pantai Baltik Jerman.

Jerman menaikkan status rencana darurat ke tingkat dua dari sistem tiga tingkat. Bila statusnya dinaikkan lagi, alias masuk ke tingkat tiga, Jerman akan menjatah konsumsi bahan bakar.

Jerman juga memperingatkan resesi jika aliran gas Rusia dihentikan. Pukulan terhadap ekonomi bila gas Rusia dihentikan bisa mencapai 193 miliar euro.

"Penghentian tiba-tiba impor gas Rusia juga akan berdampak signifikan pada tenaga kerja di Jerman. Sekitar 5,6 juta pekerjaan akan terpengaruh oleh konsekuensinya," kata Direktur Pelaksana VWB Bertram Brossardt.

Efeknya akan lebih luas lagi. Penghentian total akan membuat harga gas Eropa, yang telah menyengat industri dan rumah tangga, akan semakin melambung dan berlangsung lebih lama.

Baca juga: Volume Pasokan Minyak dan Gas Rusia ke India Naik 10 Kali Lipat

Harga gas grosir Belanda, patokan Eropa, telah meningkat lebih dari 400 persen sejak Juli 2021.

“Jika Nord Stream terputus, atau jika Jerman kehilangan semua impor Rusia, maka efeknya akan terasa di seluruh Eropa barat laut,” kata Menteri Energi Belanda Rob Jetten.

Dalam sebuah wawancara dengan Reuters pada Kamis, Jetten mengatakan ladang gas Groningen Belanda masih dapat diminta untuk membantu negara-negara tetangga jika terjadi pemutusan total pasokan Rusia.

Tetapi, peningkatan produksi dari ladang gas tersebut akan berisiko menyebabkan gempa bumi.

Sementara itu, penghentian pasokan melalui Nord Stream 1 akan merugikan Rusia dan Eropa Barat karena akan kehilangan pendapatan.

Baca juga: Kompleks Gas Irak Dihantam Tiga Serangan Roket dalam 72 Jam

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com