Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penembakan Shinzo Abe: Polisi Jepang Mengaku Ada Masalah dalam Pengamanan Mantan Perdana Menteri

Kompas.com - 10/07/2022, 08:05 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Guardian

TOKYO, KOMPAS.com - Polisi Jepang mengaku ada masalah dalam pengamanan mantan perdana menteri Shinzo Abe pada Sabtu (9/7/2022),

Kepala polisi di wilayah Nara tempat mantan perdana menteri Shinzo Abe dibunuh mengaku “tidak dapat menyangkal” bahwa ada kelemahan dalam pengamanan bagi mantan pemimpin itu.

Baca juga: 4 Fakta Tetsuya Yamagami, Terungkap Rencana Penembakan Mantan PM Jepang Shinzo Abe

"Saya meyakini tidak dapat disangkal bahwa ada masalah dengan tindakan pengamanan dan keselamatan untuk mantan perdana menteri Abe," kata Tomoaki Onizuka sebagaimana dilansir Guardian.

Dia pun menjanjikan "penyelidikan menyeluruh" terkait pembunuhan Shinzo Abe.

Hal tersebut disampaikan setelah jasad pemimpin terlama Jepang itu tiba di rumah keluarganya, sehari setelah dia dibunuh dalam orasi kampanye.

“Selama bertahun-tahun sejak saya menjadi polisi pada 1995… tidak ada penyesalan yang lebih besar, tidak ada penyesalan yang lebih besar dari ini,” katanya.

Kematian Shinzo Abe membawa Jepang dalam masa berkabung dengan para simpatisan berkumpul untuk memberikan penghormatan. Politisi senior yang berpakaian hitam, juga tiba di kediaman Abe di Tokyo pada Sabtu (9/7/2022) untuk menyampaikan belasungkawa.

Meski begitu, pemilihan majelis tinggi Jepang akan berjalan sesuai rencana pada Minggu (10/7/2022).

Baca juga: 8 Pemimpin Negara Terkenal yang Dibunuh, dari John F Kennedy hingga Shinzo Abe

Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida meminta para pendukung untuk "membantu kami sampai akhir".

"Kita tidak boleh membiarkan kekerasan menekan penyampaian suara selama pemilihan, yang merupakan dasar demokrasi," kata dia.

Pembunuhan politisi paling terkenal di Jepang ini telah mengguncang negara itu dan mengirimkan gelombang kejut ke seluruh dunia. Terutama mengingat tingkat kejahatan kekerasan yang rendah di Jepang, yang memiliki undang-undang senjata yang ketat.

Polisi masih mengumpulkan rincian soal pria yang melepaskan tembakan dari jarak dekat pada insiden Jumat (8/7/2022).

Sementara pria itu diketahui berusia 41 tahun bernama Tetsuya Yamaguchi. Dia telah mengaku membunuh mantan perdana menteri dengan motif bahwa Abe diyakini terkait dengan organisasi tertentu.

Sebuah mobil yang diyakini membawa jenazah mantan Perdana Menteri Shinzo Abe, tiba di rumahnya pada Sabtu, 9 Juli 2022, di Tokyo.AP PHOTO/EUGENE HOSHIKO Sebuah mobil yang diyakini membawa jenazah mantan Perdana Menteri Shinzo Abe, tiba di rumahnya pada Sabtu, 9 Juli 2022, di Tokyo.

Baca juga: Pangeran William Kenang Shinzo Abe: Pemimpin Hangat dan Murah Hati

Keamanan terlalu longgar?

Keamanan di acara kampanye lokal di Jepang umumnya dapat relatif santai. Tetapi mengingat profil Abe, pertanyaan telah diajukan tentang apakah langkah-langkah untuk melindunginya terlalu longgar.

Rekaman serangan menunjukkan bahwa Yamaguchi mampu mendekati Abe dari belakang tanpa dicegat, dan mengeluarkan senjata dari tas.

Dia tampak melepaskan dua tembakan, masing-masing menghasilkan kepulan asap.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Hari Ini, Irlandia dan Norwegia Akan Mengakui Negara Palestina Secara Resmi

Hari Ini, Irlandia dan Norwegia Akan Mengakui Negara Palestina Secara Resmi

Global
Pecah Rekor Lagi, Pendaki Nepal Kami Rita Sherpa Capai Puncak Everest 30 Kali

Pecah Rekor Lagi, Pendaki Nepal Kami Rita Sherpa Capai Puncak Everest 30 Kali

Global
Presiden Iran Meninggal, Puluhan Ribu Orang Hadiri Pemakaman Ebrahim Raisi

Presiden Iran Meninggal, Puluhan Ribu Orang Hadiri Pemakaman Ebrahim Raisi

Global
Rangkuman Hari Ke-818 Serangan Rusia ke Ukraina: 3.000 Napi Ukraina Ingin Gabung Militer | 14.000 Orang Mengungsi dari Kharkiv 

Rangkuman Hari Ke-818 Serangan Rusia ke Ukraina: 3.000 Napi Ukraina Ingin Gabung Militer | 14.000 Orang Mengungsi dari Kharkiv 

Global
Belum Cukup Umur, Remaja 17 Tahun di India Pilih Partai PM Modi 8 Kali di Pemilu

Belum Cukup Umur, Remaja 17 Tahun di India Pilih Partai PM Modi 8 Kali di Pemilu

Global
Menlu AS Tuding ICC Hambat Gencatan Senjata Perang Israel-Hamas

Menlu AS Tuding ICC Hambat Gencatan Senjata Perang Israel-Hamas

Global
Menteri Keamanan To Lam Resmi Terpilih Jadi Presiden Vietnam

Menteri Keamanan To Lam Resmi Terpilih Jadi Presiden Vietnam

Global
Anggota Kabinet Perang Israel Ron Dermer Sebut Tak Ada Kelaparan di Gaza, Kok Bisa? 

Anggota Kabinet Perang Israel Ron Dermer Sebut Tak Ada Kelaparan di Gaza, Kok Bisa? 

Global
Amelia Earhart, Perempuan Pertama yang Melintasi Atlantik

Amelia Earhart, Perempuan Pertama yang Melintasi Atlantik

Internasional
6 Fakta soal Helikopter Presiden Iran, Termasuk Buatan AS dan Sudah Usang

6 Fakta soal Helikopter Presiden Iran, Termasuk Buatan AS dan Sudah Usang

Global
Rusia Umumkan Mulai Latihan Peluncuran Senjata Nuklir Taktis

Rusia Umumkan Mulai Latihan Peluncuran Senjata Nuklir Taktis

Global
Penumpang yang Tewas dalam Singapore Airlines Berencana Berlibur ke Indonesia

Penumpang yang Tewas dalam Singapore Airlines Berencana Berlibur ke Indonesia

Global
[POPULER GLOBAL] Singapore Airlines Turbulensi Parah | Hasil Penyelidikan Awal Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

[POPULER GLOBAL] Singapore Airlines Turbulensi Parah | Hasil Penyelidikan Awal Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

Global
Presiden Iran Meninggal, Turkiye Adakan Hari Berkabung

Presiden Iran Meninggal, Turkiye Adakan Hari Berkabung

Global
Saat Pesawat Singapore Airlines Menukik 6.000 Kaki dalam 3 Menit...

Saat Pesawat Singapore Airlines Menukik 6.000 Kaki dalam 3 Menit...

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com