Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mundurnya Boris Johnson: Pesta untuk Rusia, Kesedihan untuk Ukraina, Harapan Baru untuk Uni Eropa

Kompas.com - 09/07/2022, 12:30 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber CNBC

LONDON, KOMPAS.com - Para pemimpin global bereaksi atas pengunduran diri Boris Johnson. Kremlin bahkan menyatakan kesenangan atas keluarnya perdana menteri Inggris itu.

Johnson mengumumkan hari Kamis (7/7/2022) bahwa sudah waktunya partainya untuk memilih pemimpin baru.

Karena itu, Johnson mundur setelah lebih dari 50 orang mengundurkan diri dari pemerintahannya sebagai protes atas kepemimpinannya.

Baca juga: Boris Johnson Tegaskan Tak Ada Perubahan Kebijakan Besar sampai Pemimpin Baru Dipilih

Dilansir CNBC, pada hari Kamis, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan, "Dia tidak menyukai kami, kami juga tidak menyukainya," menurut terjemahan Reuters.

Berbicara Jumat pagi, Sergey Lavrov, menteri luar negeri Rusia, mengatakan bahwa Johnson "terus mengatakan bahwa Rusia harus diisolasi, sementara partainya sendiri telah mengisolasi Boris Johnson sendiri sebagai gantinya."

"Saya bahkan tidak ingin mengomentari hal ini, karena Boris Johnson, dengan semua kegiatannya sebagai perdana menteri, dan sebagai menteri luar negeri, membuktikan bahwa dia adalah orang yang terutama mengejar efek dangkal, memegang kekuasaan untuk meningkatkan karier politiknya dengan segala cara," ujar Lavrov.

Baca juga: Zelensky Sedih Boris Johnson Mundur dari Kursi PM Inggris

Hubungan sengit antara Johnson dan pemimpin Rusia Vladimir Putin mungkin tidak mengejutkan banyak orang.

Dukungan militer Johnson terhadap Ukraina sering menimbulkan kritik di Rusia.

Bahkan, Moskwa melarang Johnson memasuki Rusia sebagai bagian dari paket sanksi yang lebih luas terkait perang di Ukraina.

Namun kepergian Johnson hampir tidak berarti mengubah kebijakan terhadap Ukraina dan Rusia.

Baca juga: PM Inggris Boris Johnson Mundur, Bagaimana Selanjutnya?

"Biar saya katakan sekarang kepada rakyat Ukraina bahwa saya tahu, kami di Inggris akan terus mendukung perjuangan Anda untuk kebebasan selama yang dibutuhkan," kata Johnson dalam pidato pengunduran dirinya.

Sementara itu, reaksi dari Kyiv, secara alami, sebaliknya.

Presiden Volodymyr Zelensky dan Johnson berbicara Kamis setelah pidato pengunduran diri.

"Terima kasih kepada Perdana Menteri atas tindakan tegas terhadap Ukraina, dan mengatakan rakyat Ukraina berterima kasih atas upaya Inggris," menurut juru bicara Downing Street, yang mengutip ucapan Zelensky.

"Perdana Menteri menyoroti dukungan lintas partai Inggris yang tak tergoyahkan untuk rakyat Presiden Zelensky, dan mengatakan Inggris akan terus memasok bantuan pertahanan vital selama dibutuhkan," kata juru bicara yang sama.

Baca juga: [POPULER GLOBAL] Deretan Skandal yang Picu Boris Johnson Mundur | Mantan Pemain Bola Indonesia Jadi Pengusaha Sukses AS

Di seberang Atlantik, Presiden Amerika Serikat Joe Biden menghindari membuat ucapan tentang Johnson secara khusus.

"Inggris dan Amerika Serikat adalah teman terdekat dan Sekutu, dan hubungan khusus antara rakyat kita tetap kuat dan bertahan," kata Biden dalam sebuah pernyataan, menurut Reuters.

Di Uni Eropa, para pejabat sekarang berharap hubungan yang lebih baik dengan Inggris.

Pemerintah Johnson telah berusaha untuk mengubah rincian perjanjian perdagangan yang ditandatangani dengan Uni Eropa setelah kepergian Inggris dari blok.

Baca juga: Zelensky Sedih Boris Johnson Mundur dari Kursi PM Inggris

Para pejabat Uni Eropa, pada kenyataannya, memulai tindakan hukum pada bulan Juni terhadap Inggris.

Mantan negosiator Brexit Michel Barnier juga mengatakan "mundurnya Boris Johnson membuka halaman baru dalam hubungan dengan Britania Raya.""

"Semoga lebih konstruktif, lebih menghormati komitmen yang dibuat, khususnya mengenai perdamaian dan stabilitas di Irlandia Utara, dan lebih ramah dengan mitra," tambahnya.

Baca juga: [POPULER GLOBAL] Deretan Skandal yang Picu Boris Johnson Mundur | Mantan Pemain Bola Indonesia Jadi Pengusaha Sukses AS

Namun, hubungan masa depan antara Inggris dan Uni Eropa akan sangat bergantung pada penerus Johnson.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kera Tergemuk di Thailand Mati karena Sering Diberi Permen dan Minuman Manis

Kera Tergemuk di Thailand Mati karena Sering Diberi Permen dan Minuman Manis

Global
Israel: Kasus Genosida di Pengadilan PBB Tak Sesuai Kenyataan

Israel: Kasus Genosida di Pengadilan PBB Tak Sesuai Kenyataan

Global
Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Internasional
Korut Tembakkan Rudal Balistik Tak Dikenal, Ini Alasannya

Korut Tembakkan Rudal Balistik Tak Dikenal, Ini Alasannya

Global
Siapa 'Si Lalat' Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Siapa "Si Lalat" Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Internasional
Tekno-Nasionalisme Xi Jinping dan Dampaknya pada Industri Global

Tekno-Nasionalisme Xi Jinping dan Dampaknya pada Industri Global

Global
2 Polisi Malaysia Tewas Ditembak dan Diserang, Pelaku Disebut Terafiliasi Jemaah Islamiyah

2 Polisi Malaysia Tewas Ditembak dan Diserang, Pelaku Disebut Terafiliasi Jemaah Islamiyah

Global
AS Sebut Dermaga Terapungnya Mulai Dipakai untuk Kirim Bantuan ke Gaza

AS Sebut Dermaga Terapungnya Mulai Dipakai untuk Kirim Bantuan ke Gaza

Global
Suara Tembakan di Dekat Kedutaan Israel, Polisi Swedia Menahan Beberapa Orang

Suara Tembakan di Dekat Kedutaan Israel, Polisi Swedia Menahan Beberapa Orang

Global
Kharkiv Jadi Kota Kedua Ukraina yang Sering Diserang Drone Rusia

Kharkiv Jadi Kota Kedua Ukraina yang Sering Diserang Drone Rusia

Global
China Disebut Berencana Kembangkan Reaktor Nuklir Terapung di Laut China Selatan

China Disebut Berencana Kembangkan Reaktor Nuklir Terapung di Laut China Selatan

Global
Pemungutan Suara di Paris Bikin Pulau Milik Perancis di Pasifik Mencekam, Mengapa?

Pemungutan Suara di Paris Bikin Pulau Milik Perancis di Pasifik Mencekam, Mengapa?

Internasional
Rangkuman Hari Ke-813 Serangan Rusia ke Ukraina: Xi Jinping dan Putin Buat Kesepakatan | Zelensky Akui Situasi Sulit di Kharkiv 

Rangkuman Hari Ke-813 Serangan Rusia ke Ukraina: Xi Jinping dan Putin Buat Kesepakatan | Zelensky Akui Situasi Sulit di Kharkiv 

Global
Negara-negara yang Telah Lakukan Aksi Konkret Menentang Israel

Negara-negara yang Telah Lakukan Aksi Konkret Menentang Israel

Global
Spanyol Tolak Izin Berlabuh Kapal yang Bawa 27 Ton Bahan Peledak ke Israel, dari Mana Asalnya?

Spanyol Tolak Izin Berlabuh Kapal yang Bawa 27 Ton Bahan Peledak ke Israel, dari Mana Asalnya?

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com