Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Palestina dan Keluarga Abu Akleh Kecewa Kesimpulan AS soal Pembunuhan Jurnalis Al Jazeera

Kompas.com - 06/07/2022, 09:31 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber AFP,Reuters

WASHINGTON DC, KOMPAS.com – Kementerian Luar Negeri AS pada Senin (4/7/2022), mengatakan, jurnalis Al Jazeera Shireen Abu Akleh kemungkinan terbunuh oleh tembakan dari posisi Israel, tetapi itu mungkin tidak disengaja.

Kementerian Luar Negeri AS menyampaikan, penyelidik independen tidak dapat mencapai kesimpulan pasti tentang asal peluru yang mengenai jurnalis tersebut.

Abu Akleh, seorang wanita berdarah Palestina-Amerika, terbunuh pada 11 Mei 2022 dalam serangan tentara Israel di Kota Jenin, Tepi Barat yang diduduki.

Baca juga: AS: Jurnalis Al Jazeera Kemungkinan Ditembak Israel, tapi Tak Disengaja

Menurut Kementerian Luar Negeri AS, Koordinator Keamanan AS (USSC) menyimpulkan bahwa tembakan dari posisi Israel kemungkinan bertanggung jawab atas kematian jurnalis Abu Akleh.

Kesimpulan tersebut mereka ambil setelah meringkas penyelidikan oleh Pasukan Pertahanan Israel (IDF) dan Otoritas Palestina.

“USSC tidak menemukan alasan untuk percaya bahwa ini disengaja melainkan hasil dari keadaan tragis selama operasi militer yang dipimpin IDF terhadap faksi Jihad Islam Palestina," kata Kementerian Luar Negeri AS, sebagaimana dikutip Reuters.

Kementerian Luar Negeri AS menyatakan, dalam analisis forensik oleh pemeriksa pihak ketiga yang diawasi oleh USSC, para ahli balistik menentukan peluru itu rusak parah.

Baca juga: Israel Akan Selidiki Peluru yang Tewaskan Jurnalis Al Jazeera Shireen Abu Akleh

Kondisi tersebut tidak bisa membuat kesimpulan yang jelas tentang asalnya.

Pengumuman penyelidikan kematian dari AS tersebut disambut kekecewaan oleh keluarga Abu Akleh, Palestina, serta kelompok pegiat Hak Asasi Manusia (HAM), sebagaimana dilansir AFP.

Keluarga Abu Akleh menyatakan tidak percaya bahwa penyelidikan tidak dapat menentukan senjata siapa yang menembakkan peluru yang membunuhnya.

“Kami akan terus mengadvokasi keadilan untuk Shireen, dan meminta pertanggungjawaban militer dan pemerintah Israel, tidak peduli upaya untuk mengaburkan kenyataan dari apa yang terjadi pada 11 Mei,” kata keluarga Abu Akleh, Senin.

Baca juga: Palestina Serahkan Peluru yang Bunuh Jurnalis Al Jazeera Shireen Abu Akleh ke AS untuk Diselidiki

Seorang pejabat senior Otoritas Palestina, Hussein Al Sheikh, mengutuk setiap upaya untuk menyembunyikan kebenaran mengenai kematian Abu Akleh.

Sementara itu, gerakan Hamas yang menguasai Jalur Gaza mendesak penyelidikan internasional dan mengatakan AS adalah “kaki tangan sejati”.

Sebelumnya, Jaksa Agung Otoritas Palestina Akram Al-Khatib mengatakan kepada AFP pada Sabtu bahwa peluru itu diserahkan kepada ahli forensik AS dengan syarat tidak akan ada modifikasi dan akan dikembalikan.

Namun, tiba-tiba muncul pernyataan dari tentara Israel yang mengumumkan bahwa para ahli Israel memeriksa peluru tersebut di sebuah laboratorium sana.

Baca juga: Israel Tutup Penyelidikan Kasus Kekerasan dalam Pemakaman Jurnalis Al Jazeera

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri AS mengaku proses penyelidikan melibatkan pemeriksa pihak ketiga yang independen.

Israel sebelumnya menuduh Palestina menghalangi penyelidikan kematian Abu Akleh dengan tidak menyerahkan peluru.

Sementara Palestina pada gilirannya khawatir Israel akan menutupi upaya penyelidikan kematian Abu Akleh jika dipimpinnya.

Kelompok pegiat HAM asal Israel, B’tselem, mengatakan di Twitter bahwa semua investigasi yang telah dipublikasikan menyimpulkan bahwa Israel bertanggung jawab atas terbunuhnya Abu Akleh.

Baca juga: Palestina: Tentara Israel Sengaja Tembak Mati Jurnalis Al Jazeera Shireen Abu Akleh

Beberapa media juga menyebut Israel bertanggung jawab atas pembunuhan Abu Akleh. Dalam laporannya, CNN mewartakan bahwa Abu akleh tampaknya telah menjadi sasaran pasukan Israel.

Penyelidikan New York Times menemukan bahwa peluru yang menewaskan Abu Akleh ditembakkan dari dekat lokasi konvoi militer Israel, kemungkinan oleh seorang tentara dari unit elite. Selain itu, tidak ada warga Palestina bersenjata di daerah tersebut.

Tetapi, New York Times tidak memastikan apakah penembak itu menargetkan Abu Akleh secara pribadi.

Baca juga: Anggota Kongres AS: Tentara Israel Bunuh Jurnalis Al Jazeera dengan Dana Washington

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com