Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Israel Tutup Penyelidikan Kasus Kekerasan dalam Pemakaman Jurnalis Al Jazeera

Kompas.com - 17/06/2022, 06:08 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

YERUSALEM, KOMPAS.com - Polisi Israel mengatakan telah menutup penyelidikan internal terhadap kekerasan di pemakaman jurnalis Al Jazeera Shireen Abu Akleh yang terbunuh.

Faktanya, Kepolisian Israel mengatakan hal itu tanpa merilis temuan apa pun.

Kepolisian Israel diketahui telah meluncurkan penyelidikan menyusul kecaman internasional setelah peti mati reporter veteran itu hampir dijatuhkan ketika polisi menyerang pengusung jenazah selama pemakamannya pada bulan lalu.

Baca juga: Palestina: Tentara Israel Sengaja Tembak Mati Jurnalis Al Jazeera Shireen Abu Akleh

Ribuan orang menghadiri acara pemakaman di Yerusalem timur yang dicaplok Israel, dan gambar-gambar kerusuhan disiarkan langsung di TV.

Pihak berwenang Israel menyalahkan pengunjuk rasa Palestina atas kericuhan tersebut.

"Kami tidak dapat tetap acuh tak acuh terhadap gambar-gambar kasar ini dan kami harus menyelidiki sehingga peristiwa sensitif dari perintah ini tidak diganggu dengan kekerasan oleh para perusuh,” ungkap Komandan Polisi Kobi Shabtai pada Kamis (16/6/2022).

"Polisi di bawah instruksi saya menyelidiki untuk menilai tindakan pasukan di lapangan untuk menarik kesimpulan dan meningkatkan kemajuan operasional dalam acara semacam ini," tambah dia dalam sebuah pernyataan, dikutip dari AFP.

Sementara itu, seorang juru bicara polisi Israel menyatakan bahwa hasil penyelidikan terkait kekerasan tersebut telah disampaikan kepada menteri pekerjaan umum Israel.

Seperti diberitakan sebelumnya, Shireen ditembak dan dibunuh pada Rabu (11/5/2022), saat meliput operasi tentara Israel di kamp Jenin di Tepi Barat yang diduduki.

Baca juga: Anggota Kongres AS: Tentara Israel Bunuh Jurnalis Al Jazeera dengan Dana Washington

Sebuah penyelidikan Palestina mengatakan bahwa seorang tentara Israel menembak mati wartawan Al Jazeera itu dalam apa yang digambarkan sebagai kejahatan perang.

Israel telah membantah tuduhan itu, dengan alasan bahwa dia bisa saja dibunuh oleh seorang pria bersenjata Palestina.

Saudara laki-laki Abu Akleh, Anton, menolak mentah-mentah penyelidikan polisi Israel atas kerusuhan di pemakamannya.

"Kami tidak peduli apa yang dikatakan atau dilakukan Israel, semuanya jelas dari foto-foto itu. Polisi adalah agresornya," katanya kepada AFP.

Sebuah foto tak bertanggal yang dirilis oleh Al Jazeera menunjukkan Shireen Abu Akleh, seorang jurnalis untuk jaringan Al Jazeera. Jurnalis tersebut ditembak dan dibunuh saat meliput serangan Israel di Kota Jenin, Tepi Barat yang diduduki, Rabu (11/5/2022), kata kementerian kesehatan Palestina.AL JAZEERA via AP PHOTO Sebuah foto tak bertanggal yang dirilis oleh Al Jazeera menunjukkan Shireen Abu Akleh, seorang jurnalis untuk jaringan Al Jazeera. Jurnalis tersebut ditembak dan dibunuh saat meliput serangan Israel di Kota Jenin, Tepi Barat yang diduduki, Rabu (11/5/2022), kata kementerian kesehatan Palestina.

"Mereka berusaha menutupi tindakan dan kesalahan mereka,” tambah dia.

Abu Akleh juga memegang kewarganegaraan AS dan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengkritik tindakan polisi Israel di pemakaman.

Juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price mengatakan Amerika Serikat sedang mencari informasi lebih lanjut tentang penyelidikan pemakaman.

"Tentu saja, bagi kami, biasanya penyelidikan ini (temuannya) akan dirilis ke publik," kata Price kepada wartawan di Washington.

Baca juga: Anggota Parlemen Israel Mundur dari Koalisi, Dipicu Kekerasan di Al Aqsa dan Pembunuhan Jurnalis Al Jazeera

Price menegaskan kembali bahwa AS percaya pemakaman itu telah mengganggu prosesi yang seharusnya menjadi prosesi damai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com