Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korut Sebut Wabah Covid-19 Muncul karena Benda Asing di Perbasatan

Kompas.com - 03/07/2022, 15:31 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber BBC

PYONGYANG, KOMPAS.com – Media Pemerintah Korea Utara menyebut, wabah Covid-19 di negara tersebut bermula ketika seorang warga menyentuh "benda asing" yang jatuh di dekat perbatasan Korea Selatan.

Media Pemerintah Korea Utara lantas mengimbau warga untuk mewaspadai sekitar benda-benda yang mungkin telah meledak melintasi perbatasan dari Korea Selatan.

Selama bertahun-tahun, para aktivis di Korea Selatan telah menerbangkan balon melintasi perbatasan untuk mengirim selebaran dan bantuan kemanusiaan.

Baca juga: Investigasi Korea Utara Salahkan “Benda Asing dari Selatan” sebagai Penyebab Wabah Covid-19

Sebagai tanggapan, Seoul mengatakan bahwa tidak mungki Covid-19 bisa masuk di Korea Utara dengan cara seperti itu, sebagaimana dilansir BBC, Sabtu (2/7/2022).

Menurut media Pemerintah Korea Utara, penyelidikan resmi menemukan dua orang yang terinfeksi Covid-19 pada awal wabah setelah melakukan kontak dengan benda tak dikenal di dekat perbatasan Korea Selatan.

Seorang tentara berusia 18 tahun dan seorang anak berusia lima tahun yang dites positif Covid-19 pada awal April sebelumnya menemukan benda-benda di sebuah bukit di Ipho-ri.

Sejak saat itu, media pemerintah melaporkan bahwa Covid-19 telah menyebar dengan cepat di Korea Utara.

Baca juga: Korea Utara Klaim Menang Melawan Covid-19? Para Ahli Meragukannya

Sebagai hasil dari penyelidikan, orang-orang di negara itu diinstruksikan untuk waspada menangani hal-hal asing yang datang oleh angin dan fenomena iklim lainnya dan balon di daerah-daerah di sepanjang garis demarkasi dan perbatasan.

Siapa pun yang melihat benda aneh diinstruksikan untuk segera melaporkannya sehingga dapat segera dipindahkan oleh tim darurat anti-epidemi.

Meskipun laporan itu tidak menyebut Korea Selatan secara langsung, Seoul membantah keras penjelasan Korea Utara tentang bagaimana Covid-19 bisa masuk ke negara itu.

Perbatasan Korea Selatan dan Korea Utara adalah salah satu perbatasan yang paling dijaga ketat di dunia.

Baca juga: Epidemi Usus Kian Ganas, Korea Utara Kerahkan Tim Medis Nasional

Tetapi, para pembelot dan aktivis Korea Selatan telah bertahun-tahun meluncurkan balon melintasi jurang dengan pesan anti-Korea Utara.

Sejak akhir April, Korea Utara telah berjuang melawan 4,7 juta kasus demam, yang diyakini sebagai infeksi Covid-19 yang belum teruji.

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menggambarkan wabah Covid-19 di negaranya sebagai kekacauan terbesar yang menimpa negara sejak didirikan.

Hingga tahun ini, negara yang tertutup itu telah mengeklaim sepenuhnya bebas Covid-19 meskipun beberapa ahli percaya virus itu mungkin telah beredar sebelum itu.

Populasi Korea Utara yang berjumlah 25 juta rentan karena kurangnya program vaksinasi dan sistem perawatan kesehatan yang buruk.

Baca juga: 800 Keluarga di Korea Utara Sakit Usus Misterius, 1.600 Orang Terinfeksi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Respons Cepat Emirates Airlines Tangani Kekhawatiran Penumpang Anak Tuai Pujian

Respons Cepat Emirates Airlines Tangani Kekhawatiran Penumpang Anak Tuai Pujian

Global
Anak Mahathir Bantah Diselidiki terkait Korupsi di Malaysia

Anak Mahathir Bantah Diselidiki terkait Korupsi di Malaysia

Global
Dramatis, Pilot Melamar Pramugari dalam Penerbangan Polandia

Dramatis, Pilot Melamar Pramugari dalam Penerbangan Polandia

Global
Menhan Rusia Ingin Negara Sekutunya di Asia Tingkatkan Latihan Militer

Menhan Rusia Ingin Negara Sekutunya di Asia Tingkatkan Latihan Militer

Global
Korea Utara Tuduh AS Politisasi Masalah HAM

Korea Utara Tuduh AS Politisasi Masalah HAM

Global
Rangkuman Hari Ke-794 Serangan Rusia ke Ukraina: Warga Latvia Diminta Siapkan Tempat Berlindung | IOC Bicara Rusia dan Israel

Rangkuman Hari Ke-794 Serangan Rusia ke Ukraina: Warga Latvia Diminta Siapkan Tempat Berlindung | IOC Bicara Rusia dan Israel

Global
 Hubungan Sesama Jenis di Irak Dapat Dihukum 15 Tahun Penjara

Hubungan Sesama Jenis di Irak Dapat Dihukum 15 Tahun Penjara

Global
Video Detik-detik Sopir Mobil Gagalkan Penjabretan di Pinggir Jalan, Pepet Motor Pelaku

Video Detik-detik Sopir Mobil Gagalkan Penjabretan di Pinggir Jalan, Pepet Motor Pelaku

Global
Afrika Selatan Peringati 30 Tahun Apartheid, Kemiskinan Masih Jadi Isu Utama

Afrika Selatan Peringati 30 Tahun Apartheid, Kemiskinan Masih Jadi Isu Utama

Global
Polisi Bubarkan Perkemahan dan Tangkap 192 Demonstran Pro-Palestina di 3 Kampus AS

Polisi Bubarkan Perkemahan dan Tangkap 192 Demonstran Pro-Palestina di 3 Kampus AS

Global
[UNIK GLOBAL] Perempuan 60 Tahun Menang Miss Buenos Aires | Diagnosis Penyakit 'Otak Cinta'

[UNIK GLOBAL] Perempuan 60 Tahun Menang Miss Buenos Aires | Diagnosis Penyakit "Otak Cinta"

Global
Hamas Rilis Video 2 Sandera yang Desak Pemerintah Israel Capai Kesepakatan

Hamas Rilis Video 2 Sandera yang Desak Pemerintah Israel Capai Kesepakatan

Global
Hezbollah Tembakkan Peluru Kendali ke Israel

Hezbollah Tembakkan Peluru Kendali ke Israel

Global
Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com