Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia Layangkan Protes Saat Hadiri Forum G20 di Yogyakata

Kompas.com - 20/06/2022, 17:55 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber Reuters

YOGYAKARTA, KOMPAS.com – Delegasi Rusia melayangkan protes saat hadir dalam pertemuan Pertama Menteri Kesehatan G20 di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta pada Senin (20/06/2022).

 

Delegasi Rusia menuduh beberapa anggota G20 mempolitisasi pertemuan tentang kesehatan global.

Hal ini terjadi setelah Rusia menghadapi kritik atas bagaimana invasinya ke Ukraina sejak Februari telah menjerumuskan sistem perawatan kesehatan dunia ke dalam kekacauan.

Baca juga: Sebagian Pasukan Chechnya Membelot Serang Tentara Rusia

Perang di Ukraina seperti diketahui telah membayangi pertemuan G20 tahun ini.

Selaku pemegang presidensi G20 2022, Indonesia sendiri memilih berjuang untuk menjaga kelompok itu tetap bersatu dan menolak tekanan dari anggota Barat untuk mengecualikan Rusia.

“Kami meminta rekan-rekan kami untuk tidak mempolitisasi platform kesehatan G20 dan tetap dalam mandat kita dan membahas perawatan kesehatan,” kata Pejabat Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Rusia Oleg Salagay dalam pertemuan itu, dilansir dari Reuters.

Perwakilan Amerika Serikat (AS), Inggris, Australia, dan Kanada mendesak Rusia untuk mengakhiri agresinya.

Andrea Palm, Wakil Sekretaris Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS, menilai perang Rusia secara langsung bertentangan dengan tujuan perawatan kesehatan G20 dan tujuan G20 mempromosikan kesehatan global.

"Jauh dari mempromosikan kesehatan global, Rusia telah mengganggu layanan kesehatan, menghancurkan fasilitas kesehatan, dan terus menyerang bangunan tempat warga sipil tak berdosa termasuk anak-anak berlindung," beber Palm.

Baca juga: Rusia Resmi Jadi Pemasok Minyak Terbesar untuk China

Rusia sendiri telah seringkali membantah menargetkan warga sipil dan fasilitas medis.

Mereka menggambarkan invasinya ke Ukraina sebagai "operasi militer khusus" untuk mendemiliterisasi tetangganya dan menyingkirkannya dari nasionalis berbahaya yang mengancam penduduknya yang berbahasa Rusia.

Secara terpisah, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy menuduh pasukan Rusia telah menghancurkan ratusan rumah sakit dan institusi lain dan meninggalkan dokter tanpa obat untuk mengatasi kanker atau tidak dapat melakukan operasi.

Pada pertemuan Senin, Rusia memutuskan keluar dari langkah mengumpulkan dana 1,5 miliar dollar AS pada tahun ini untuk dana yang disiapkan untuk lebih mempersiapkan pandemi di masa depan.

"Penciptaan dari apa yang disebut Dana Perantara Keuangan membawa risiko tertentu," pendapat Salagay.

"Penting untuk mencegah duplikasi lembaga internasional yang ada dan fragmentasi sumber daya keuangan serta melemahnya peran koordinasi WHO dan komunikasi antar-program organisasi," beber dia.

Baca juga: Industri Senjata Rusia Dipertaruhkan dalam Perang di Ukraina, jika Gagal Dampaknya Bisa Fatal?

Salagay mengatakan perlu untuk memastikan pendanaan berkelanjutan bagi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk menciptakan kapasitas di dalamnya untuk memerangi pandemi Covid-19/

China, yang menolak untuk mengutuk tindakan Rusia di Ukraina dan mengkritik sanksi Barat terhadap Rusia sebagai tanggapan, mengatakan pada pertemuan itu bahwa pihaknya menyambut setiap upaya untuk meningkatkan tata kelola kesehatan global dan memperkuat sistem kesehatan nasional.

China tidak menyebutkan masalah Ukraina.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com