Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Misteri Babushka Z, Nenek yang Jadi Ikon Propaganda Rusia dalam Invasi ke Ukraina

Kompas.com - 16/06/2022, 15:16 WIB
BBC INDONESIA,
Bernadette Aderi Puspaningrum

Tim Redaksi

Dia kini juga diabadikan dalam mural, plakat, kartu pos, patung, dan stiker. Lagu dan puisi juga dipersembahkan untuknya.

Pejabat Rusia bahkan meresmikan patungnya di Mariupol, kota Ukraina yang telah dibom hingga rata dengan tanah.

Baca juga: [POPULER GLOBAL] Rangkuman Serangan Rusia ke Ukraina | Warga Singapura Bantu Kumpulkan Ratusan Telur Jatuh

Siapakah Babushka Z sebenarnya?

Sebelumnya, tak ada yang tahu identitas Babushka Z yang sebenarnya. Bahkan, tak ada yang bisa memastikan apakah dia masih hidup.

Akan tetapi, dia adalah orang yang nyata.

Namanya Anna Ivanovna dan BBC melacaknya hingga ke Velyka Danylivka, sebuah desa di dekat Kharkiv di timur laut Ukraina tempat dia tinggal bersama suaminya, anjing, kucing, dan kelinci.

Perempuan berusia 69 tahun yang masih lincah ini tampak terkejut kala BBC menunjukkan foto patung dirinya.

"Apa saya benar-benar terlihat sangat tua?", tanyanya. "Rasanya seperti orang asing sedang menatap saya!"

Namun kisahnya sangat berbeda dengan citra yang digembar-gemborkan oleh media Rusia. Dia tidak mendukung perang.

"Bagaimana bisa saya mendukung saudara-saudara sebangsa saya tewas? Cucu dan cicit saya terpaksa pergi ke Polandia. Kami hidup dalam ketakutan dan teror."

Patung Babushka Z karya Alexander Ivchenko.ALEXANDER IVCHENKO via BBC INDONESIA Patung Babushka Z karya Alexander Ivchenko.

Baca juga: PBB: Terlalu Dini Sebut Rusia Lakukan Kejahatan Perang di Ukraina

Lantas, mengapa Anna menyambut tentara sambil membawa bendera Soviet?

Dia mengaku dirinya salah paham. Dia mengira bahwa dua tentara Ukraina yang menawarinya makanan tersebut adalah tentara Rusia.

"Saya hanya senang bahwa Rusia akan datang dan tidak bertarung dengan kami. Saya senang bahwa kami akan bersatu lagi."

Anna mengaku tidak ada maksud politis yang tersembunyi dari aksinya.

Bendera merah, menurutnya, bukanlah bendera Uni Soviet dan Rusia, tapi "panji cinta dan kebahagiaan di setiap keluarga, di setiap kota, di setiap republik".

"Bukan pertumpahan darah. Dan siapapun yang mengatakan sebaliknya, adalah salah."

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com