Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jembatan Terakhir Penghubung Sievierodonetsk Hancur, Bagaimana Nasib Ukraina?

Kompas.com - 14/06/2022, 18:30 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Euronews

KYIV, KOMPAS.com - Pasukan Rusia telah menghancurkan jembatan terakhir yang menghubungkan kota Sievierodonetsk di Ukraina timur dengan kota yang dikuasai Ukraina di seberang sungai.

Hal ini memutus semua jalur evakuasi bagi mereka yang tersisa di kota itu, kata seorang pejabat Ukraina pada Senin (13/6/2022) malam.

Dilansir Euronews, Sergei Gaidai, gubernur Lugansk, mengatakan di media sosial bahwa sekitar 70 persen dari Sievierodonetsk sekarang berada di bawah kendali Rusia, menggambarkan situasi tentara Ukraina yang bertahan di kota itu sebagai hal yang "sulit, tetapi terkendali".

Baca juga: Ukraina Terkini: Rusia Putus Jembatan Terakhir Evakuasi Warga dari Severodonetsk

Pada saat yang sama, penghancuran jembatan terakhir di seberang sungai ke kota kembar Lysychansk berarti tidak mungkin mengirimkan bantuan kemanusiaan, katanya, atau memindahkan warga sipil yang masih berada di Sievierodonetsk.

Artileri Rusia juga menggempur pabrik kimia Azot pada hari Senin, di mana, menurut Gaidai, ratusan warga sipil berlindung.

Ukraina pun telah mengeluarkan seruan yang semakin mendesak untuk lebih banyak senjata berat Barat untuk membantu mempertahankan Sievierodonetsk, yang menurut Kyiv dapat menjadi kunci pertempuran untuk wilayah Donbas timur dan jalannya perang.

Presiden Volodymyr Zelensky mengatakan pada Senin malam bahwa pertempuran untuk Donbass akan menjadi salah satu yang paling brutal dalam sejarah Eropa.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-110 Serangan Rusia ke Ukraina, Pasukan Kyiv Dipukul Mundur dari Severodonetsk, Nama Baru McDonalds Rusia

"Bagi kami, harga pertempuran ini sangat tinggi," katanya.

"Kami menarik perhatian mitra kami setiap hari pada fakta bahwa hanya sejumlah artileri modern yang cukup untuk Ukraina yang akan memastikan keuntungan kami," tambahnya.

Ukraina membutuhkan 1.000 howitzer, 500 tank dan 1.000 drone di antara senjata berat lainnya, Penasihat Presiden Mykhailo Podolyak.

Baca juga: Rusia Diprediksi Segera Comot Wilayah Luhansk, Ukraina Ketar-ketir

Pada hari Senin, kementerian pertahanan Rusia mengatakan rudal berbasis udara presisi tinggi telah menyerang di dekat stasiun kereta api di Udachne barat laut Donetsk, mengenai peralatan yang telah dikirim ke pasukan Ukraina.

Kantor berita Rusia RIA mengutip juru bicara separatis pro-Moskwa Eduard Basurin yang mengatakan pasukan Ukraina secara efektif dihentikan di Sievierodonetsk dan harus menyerah atau mati.

Situasi berisiko menjadi seperti Mariupol, "dengan kantong besar pembela Ukraina terputus dari sisa pasukan Ukraina", menurut Damien Magrou, juru bicara Legiun Internasional untuk Pertahanan Ukraina yang memiliki pasukan di Sievierodonetsk.

Baca juga: Rusia Tanggapi Gagasan Pengiriman Senjata Nuklir ke Ukraina

Selama jatuhnya Mariupol bulan lalu, ratusan warga sipil dan tentara Ukraina yang terluka parah terperangkap selama berminggu-minggu di pabrik baja Azovstal.

Rusia membantah menargetkan warga sipil dalam apa yang disebutnya "operasi khusus" untuk memulihkan keamanan Rusia dan "mendenazifikasi" tetangganya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Euronews
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com