Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri Pertahanan China Sebut Hubungan Beijing dan Washington di Titik Kritis, Minta AS Berhenti Ikut Campur

Kompas.com - 12/06/2022, 10:31 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

BEIJING, KOMPAS.com – Menteri Pertahanan (Menhan) China Wei Fenghe mengatakan, hubungan Beijing dengan Amerika Serikat (AS) berada pada titik kritis.

Dia mengatakan pada Minggu (12/6/2022) bahwa terserah kepada AS untuk meningkatkan hubungan bilateral kedua negara.

Dalam pertemuan keamanan Asia, Dialog Shangri-La, Wei menuturkan bahwa China hanya mencari perdamaian dan stabilitas, bukan bertindak sebagai agresor.

Baca juga: China Berseru Akan Berjuang Sampai Akhir untuk Hentikan Kemerdekaan Taiwan

Dia juga meminta AS untuk memperkuat solidaritas serta menentang konfrontasi dan perpecahan, sebagaimana dilansir Reuters.

China, ujar Wei, dengan tegas menolak tuduhan dan bahkan ancaman AS dari pidato Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin pada Sabtu (11/6/2022).

“Kami meminta pihak AS untuk berhenti mencoreng dan membendung China. Berhenti mencampuri urusan dalam negeri China. Hubungan bilateral tidak dapat membaik kecuali pihak AS dapat melakukan itu,” kata Wei dalam Dialog Shangri-La.

Pada Sabtu, Austin berujar bahwa terjadi peningkatan yang "mengkhawatirkan" mengenai jumlah “pertemuan” yang tidak aman dan tidak profesional antara pesawat dan kapal China dengan kapal dari negara-negara lain.

Baca juga: Jet Tempur China Jatuh dan Tabrak Rumah, 1 Orang Tewas

Austin menambahkan, AS akan mendukung sekutunya, termasuk Taiwan.

Di satu sisi, invasi Rusia ke Ukraina telah menjadi pusat perhatian pada pertemuan itu, dan Wei menegaskan bahwa China mendukung pembicaraan damai dan menentang penyedian senjata serta tekanan maksimum.

“Apa akar penyebab krisis ini? Siapa dalang di balik ini? Siapa yang paling dirugikan? Dan siapa yang paling diuntungkan? Siapa yang mempromosikan perdamaian dan siapa yang menambahkan bahan bakar ke api? Saya pikir kita semua tahu jawabannya untuk pertanyaan-pertanyaan ini,” kata Wei tanpa membahasnya atau menyatakan posisi China.

Dalam pidatonya melalui tautan video pada Sabtu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memperingatkan para delegasi bahwa invasi ke Ukraina mengancam tatanan berbasis aturan serta menempatkan seluruh dunia dalam bahaya kelaparan dan krisis pangan.

Baca juga: WHO Salahkan China Soal Kurangnya Data Asal-usul Covid-19

Mengenai masalah Taiwan, Wei mengatakan bahwa posisi China di pulau itu, yang dipandang Beijing sebagai bagian dari wilayahnya, tidak berubah.

Dia mengatakan, pemerintah China mencari penyatuan kembali secara damai dengan Taiwan tetapi mencadangkan "opsi lain".

“China pasti akan mewujudkan reunifikasinya. Mereka yang mengejar kemerdekaan Taiwan dalam upaya untuk memecah China pasti tidak akan berakhir dengan baik,” kata Wei.

Dia mencatat bahwa China telah berkontribusi pada upaya global dalam memerangi Covid-19, dan bahwa upaya negara itu untuk mengembangkan Laut China Selatan dilakukan secara damai.

“Negara besar dan kecil, lemah atau kuat, semuanya sama. Kita harus saling menghormati dan memperlakukan satu sama lain secara setara,” papar Wei.

Baca juga: Menhan AS dan China Bertemu Langsung untuk Kali Pertama, Atur Pagar Pembatas Kedua Negara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com