WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Badan antariksa Amerika NASA (National Aeronautics and Space Administration) tidak pernah gagal membuat takjub dengan pembaruannya.
Dilansir NDTV, Laboratorium Propulsi Jet NASA telah membagikan video di Instagram yang memberikan gambaran sekilas tentang raksasa gas Jupiter.
Rekaman itu telah ditangkap oleh misi Juno NASA selama terbang dekat. Telah dipotret 2.500 mil (3.200 kilometer) di atas Jupiter pada 9 April.
Baca juga: Cerita WNI Jadi Insinyur SpaceX: Kuliah di MIT, Magang di NASA, Kini Kerja di Perusahaan Elon Musk
Ini adalah penerbangan ke-41 Juno di atas Jupiter dan pesawat ruang angkasa dengan kecepatan 210.000 kilometer per jam relatif terhadap planet ini.
Itu lebih dari tujuh kali lebih cepat dlari kecepatan Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).
Video dalam bentuk urutan animasi, diposting oleh NASA di Instagram, telah dibuat Citizen Scientist Andrea Luck menggunakan data gambar JunoCam dalam bentuk mentahnya.
Pesawat ruang angkasa Juno telah menyelesaikan fly-by lain dari Jupiter, menangkap gambar yang menakjubkan dari belahan bumi selatan planet.
Pemeriksaan lebih dekat dari foto itu mengungkapkan dua benda langit tambahan di dekatnya: bulan Jupiter Io dan Europa.
Baca juga: Ilmuwan NASA Berencana Kirim Gambar Manusia Telanjang untuk Menarik Alien
Jupiter, planet terbesar di tata surya, memiliki 53 bulan yang dikenali dan 26 bulan lainnya yang belum diberi nama.
Meskipun bulan berbatu lo adalah bola dunia paling vulkanik di tata surya, permukaan beku Europa menyembunyikan lautan besar air cair di bawahnya.
Menurut NASA, Juno akan melihat lebih dekat dan lebih detail di Europa pada bulan September tahun ini ketika ia melakukan penerbangan terdekat dari bulan yang penuh teka-teki dalam beberapa dekade.
Juno diluncurkan oleh NASA pada Agustus 2011, dalam perjalanan lima tahun.
Baca juga: Ledakan Keras dan Luncuran Bola Api Kejutkan Warga di Tiga Negara Bagian AS, Ini Kata NASA
Benda itu mencapai Jupiter pada Juli 2016. Ini akan melanjutkan penyelidikannya terhadap planet terbesar tata surya selama tiga tahun ke depan, atau 2025, ketika misi dijadwalkan berakhir.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.