Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Senjata yang Dikirim ke Ukraina Bisa Berakhir di Tangan Kriminal

Kompas.com - 04/06/2022, 20:00 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Guardian

PARIS, KOMPAS.com - Senjata yang dikirim ke Ukraina setelah invasi Rusia pada Februari akan berakhir di pasar ilegal global dan di tangan penjahat.

Kepala Interpol Jurgen Stock mengatakan begitu konflik berakhir, gelombang senapan dan senjata berat akan membanjiri pasar internasional.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-100 Serangan Rusia ke Ukraina, Zelensky Yakin Menang, Ketua Uni Afrika Keluhkan Kekurangan Pangan ke Putin

Dia pun mendesak negara-negara anggota Interpol, terutama yang memasok senjata, untuk bekerja sama dalam pelacakan senjata.

“Begitu pertempuran berhenti (di Ukraina), senjata ilegal akan bermunculan. Kita mengetahui hal ini dari banyak konflik lainnya. Para penjahat bahkan sekarang, seperti yang kita bicarakan, fokus pada mereka,” kata Stock sebagaimana dilansir Guardian pada Kamis (2/6/2022).

Di tengah situasi kacau itu, kata dia, kelompok kriminal akan mencoba memanfaatkan ketersediaan senjata, bahkan yang digunakan oleh militer dan termasuk senjata berat.

“Ini (senjata) akan tersedia di pasar kriminal dan akan menciptakan masalah. Tidak ada negara atau wilayah yang dapat menanganinya secara terpisah karena kelompok-kelompok ini beroperasi di tingkat global.”

Lebih lanjut pihaknya memperkirakan bahwa senjata-senjata itu bisa masuk senjata di Eropa dan sekitarnya. Semua menurutnya harus waspada, karena senjata-senjata ini bisa juga diperdagangkan tidak hanya ke negara-negara tetangga tetapi ke benua lain.

Baca juga: Presiden Perancis: Putin Bikin Kesalahan Bersejarah di Ukraina

Dia mengatakan Interpol mendesak anggotanya untuk menggunakan basis datanya untuk membantu "memantau dan melacak" senjata.

“Kami berhubungan dengan negara-negara anggota untuk mendorong mereka menggunakan alat-alat ini. Penjahat tertarik pada semua jenis senjata … pada dasarnya senjata apa pun yang dapat dibawa dapat digunakan untuk tujuan kriminal.”

Sekutu barat Ukraina telah mengirim pengiriman senjata militer kelas atas ke Ukraina sejak invasi Rusia lebih dari tiga bulan lalu.

Pada Selasa (31/5/2022), presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengumumkan akan memasok sistem rudal dan amunisi canggih untuk Kyiv.

Padahal pasca penarikan militer AS dari Afghanistan pada 2021 setelah perang selama 20 tahun, sejumlah besar peralatan militer yang seringkali sangat canggih, masih tertinggal dan jatuh ke tangan Taliban.

Stock mengatakan konflik di Ukraina juga menyebabkan peningkatan pencurian pupuk skala besar, dan peningkatan bahan kimia pertanian palsu. Ada juga peningkatan besar dalam pencurian bahan bakar.

“Produk-produk ini menjadi lebih berharga,” kata sekretaris jenderal organisasi kepolisian internasional itu ketika berbicara kepada Asosiasi Pers Anglo-Amerika di Paris.

Baca juga: Bantah Klaim Barat, Putin Sebut Tak Ada Masalah dengan Ekspor Biji-bijian dari Ukraina

Ditanya tentang dugaan penghilangan sanksi dan pencucian uang oleh oligarki Rusia, yang menghadapi pembatasan internasional, dia mengatakan Interpol tidak sedang menyelidiki ini atau dugaan kejahatan perang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com