Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Awal Mula Orang Asia Makan Pakai Sumpit?

Kompas.com - 28/05/2022, 16:30 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

KOMPAS.com - Kuliner Asia rasa-rasanya tak bisa dilepaskan dari sumpit. Ia seperti capit: menggamit dan mengait.

Sumpit seperti perpanjangan jari. Bisa meraih apa saja. Mie, bakso, bahkan nasi. Sumpit membuat makan jadi lebih meriah.

Di Tiongkok, Jepang, dan Korea benda yang terbut dari bambu, kayu, logam, hingga plastik ini amat dikenal.

Baca juga: Cara Memakai Sumpit yang Benar dan Mudah Digunakan

Tapi bagaimana awal mula orang Asia makan pakai sumpit?

Dilansir National Geographic, sumpit berasal dari Tiongkok dan diduga sudah ada sejak zaman Neolitik atau 5.000 tahun Sebelum Masehi.

Hal tersebut berawal dari temuan arkeologi, di mana terdapat 20 jenis sumpit dengan berbagai ukuran. Yaitu panjang 9-18 sentimeter dengan diameter 1,3-0,9 sentimeter.

Sumpit temuan tersebut terbuat dari tulang binatang dan ditemukan di daerah Gaoyu, Provinsi Jiangsu.

Baca juga: Ilmuwan Jepang Bikin Sumpit yang Tingkatkan Rasa Asin pada Makanan

Menurut legenda, sumpit kayu pertama kali dibuat oleh Da Yu pendiri Dinasti Cia pada 2011-1600 Sebelum Masehi.

Saat sedang menghadapi banjir, dirinya mematahkan ranting dan menjadikannya sebagai alat makan.

Kisah lainnya pada masa Dinasti Shang 1105-1046 SM. Raja Zhou menggunakan sumpit dari gading untuk menyantap makanan.

Semenjak itu sumpit menjadi alat makan yang penting.

Baca juga: Tak hanya untuk Makan, Sumpit Bisa Jadi Penunjang Perawatan Tanaman

Sumpit dalam bahasa China klasik tercatat dengan sebutan zhu. Sumpit pun tak hanya digunakan sebagai alat makan semata, melainkan juga simbol budaya.

Penggunaan sumpit akhirnya menyebar luas di daratan China sejak masa Dinasti Song abad 14, hingga akhirnya banyak dipakai di seantero Asia.

Pada abad ke-7 pun, sumpit mulai digunakan penduduk Jepang dan menyebar di masyarakat Korea, meski punya bentuk dan ciri khas yang sedikit berbeda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com